Kerak pada kepala bayi dan alis, terutama bayi berusia muda ialah hal yang normal. Mungkin Ibu sudah sering melihatnya dan juga berpikir bahwa itu ialah sebuah penyakit kulit yang berbahaya.
Kerak ini sering disebut cradle cap, merupakan sisik tebal pada kulit yang berwarna kekuningan, sering juga tampak ibarat bercak berminyak. Cradle cap merupakan salah satu bentuk dermatitis seboroik atau kerak susu, biasanya tidak berbahaya tetapi tidak enak dipandang. Kerak ini juga tampak di alis dan erat indera pendengaran bayi. Kulit kepala menjadi kering dan mampu mengelupas kemudian menyisakan serpihan dan tampak merah di kulit.
Fakta Pada Cradle Cap:
• Cradle Cap ialah kondisi yang sangat umum, 50% bayi mampu mengalaminya.
• Tenang saja, ini sama sekali tidak menular.
• Sebagian besar belum dewasa dengan Cradle Cap juga rentan terhadap ruam popok.
• Tidak ibarat eksim infantil, Cradle Cap tidak menjadikan gatal. Namun, penting untuk membersihkan kerak, alasannya mampu menjadikan nanah jamur.
• Jangan khawatir jikalau bayi memiliki Cradle Cap. Beberapa orang renta merasa bersalah alasannya tidak menjaga bayi mereka cukup bersih. Tapi, kebersihan bayi tidak ada kaitannya dengan kemungkinan mengalami cradle cap.
• Menurut pengobatan China, makan makanan pedas, pedas, berminyak, dan berlemak secara berlebihan selama kehamilan mampu meningkatkan kemungkinan bayi mengalami Cradle Cap nanti. Makanan ini mampu membuat kondisi di rahim menjadi panas dan lembap. Oleh alasannya itu, untuk mencegah hal ini, penting bagi ibu hamil untuk makan makanan yang seimbang dan tidak pedas.
Penyebab Cap Cradle
Jadi, apa yang menjadikan cradle cap pada bayi?
• Produksi sebum yang berlebihan dapat menjadikan Cradle Cap. Sekresi ini seharusnya membuat kulit menjadi berminyak dan sehat. Saat minyak ini mengering, serpihan menyumbut jalan masuk minyak pada kulit kepala. Akibatnya, kelenjar sebaceous akan mengeluarkan lebih banyak minyakuntuk mendorong serpihan itu sehingga menjadikan kerak kekuning-kuningan.
• Jika badan anak panas maka juga akan besar lengan berkuasa pada adegan atas tubuh. Panas akan mengeringkan kelenjar sebaceous pada kulit kepala. Karena itu, belum dewasa yang menderita Cradle Cap juga cenderung mengalami ruam popok secara bersamaan.
• Infeksi jamur juga merupakan penyebab potensial Cradle Cap. Malassezia, ialah jamur yang tumbuh di sebum.
• Kekurangan biotin ialah alasan lain untuk menyebarkan Cradle Cap.
• Jika Ibu sering mencuci rambut bayi, kemungkinan besar ia akan menyebarkan Cradle Cap.
Apa Gejala Cap Cradle?
Berikut ialah beberapa gejala Cradle Cap yang paling terlihat pada bayi:
• Sisik merata kekuningan atau kecoklatan pada kulit kepala.
• Kulit berminyak.
• Serpihan kulit berwarna keputihan atau kekuningan.
• Kulit kepala kemerahan dan kering.
• Perawatan Untuk Cradle Cap:
Satu hal yang perlu Ibu tahu adalah, cradle cap tidak perlu pengobatan khusus alasannya akan pecah dengan sendirinya. Tapi jikalau Ibu merasa keraknya terlalu tebal dan menganggu, ada sedikit saran untuk merawatnya:
Gunakan baby oil untuk cradle cap. Oleskan minyak zaitun atau petroleum jelly ke kulit kepala bayi lalu biarkan semalam. Cuci rambut bayi keesokan paginya dengan sampo bayi. Keringkan rambut dengan handuk lalu sisir secara lembut.
Jika kerak menempel kuat pada kepala kepala bayi, jangan coba-coba melepaskan Cradle Cap dengan menariknya alasannya mampu menjadikan pendarahan dan infeksi. Konsultasikan dengan dokter.
Hubungi dokter jikalau cradle cap ini menyebar ke wajah, pipi, lipatan kulit atau bahkan area popok. Kasus cradle cap parah juga mampu menjadikan retak dan pendarahan pada kulit. Kadang kerak ini juga mengindikasikan kekebalan badan yang lemah.
Pencegahan:
Meskipun tidak ada cara mutlak untuk menjaga Cradle Cap, Ibu mungkin mampu mengikuti panduan berikut:
• Jaga rambut dan kulit kepala bayi tetap bersih dan kering.
• Jika Ibu mengoleskan minyak pada rambut bayi secara teratur, jangan lupa gunakan sampo bayi ringan sesudahnya.
• Sisir perlahan rambut bayi setiap hari
Sumber http://www.makananbayi-sehat.com/2013/05/menu-makanan-bayi-rumahan-sesuai-umur.html
Kerak ini sering disebut cradle cap, merupakan sisik tebal pada kulit yang berwarna kekuningan, sering juga tampak ibarat bercak berminyak. Cradle cap merupakan salah satu bentuk dermatitis seboroik atau kerak susu, biasanya tidak berbahaya tetapi tidak enak dipandang. Kerak ini juga tampak di alis dan erat indera pendengaran bayi. Kulit kepala menjadi kering dan mampu mengelupas kemudian menyisakan serpihan dan tampak merah di kulit.
Fakta Pada Cradle Cap:
• Cradle Cap ialah kondisi yang sangat umum, 50% bayi mampu mengalaminya.
• Tenang saja, ini sama sekali tidak menular.
• Sebagian besar belum dewasa dengan Cradle Cap juga rentan terhadap ruam popok.
• Tidak ibarat eksim infantil, Cradle Cap tidak menjadikan gatal. Namun, penting untuk membersihkan kerak, alasannya mampu menjadikan nanah jamur.
• Jangan khawatir jikalau bayi memiliki Cradle Cap. Beberapa orang renta merasa bersalah alasannya tidak menjaga bayi mereka cukup bersih. Tapi, kebersihan bayi tidak ada kaitannya dengan kemungkinan mengalami cradle cap.
• Menurut pengobatan China, makan makanan pedas, pedas, berminyak, dan berlemak secara berlebihan selama kehamilan mampu meningkatkan kemungkinan bayi mengalami Cradle Cap nanti. Makanan ini mampu membuat kondisi di rahim menjadi panas dan lembap. Oleh alasannya itu, untuk mencegah hal ini, penting bagi ibu hamil untuk makan makanan yang seimbang dan tidak pedas.
Penyebab Cap Cradle
Jadi, apa yang menjadikan cradle cap pada bayi?
• Produksi sebum yang berlebihan dapat menjadikan Cradle Cap. Sekresi ini seharusnya membuat kulit menjadi berminyak dan sehat. Saat minyak ini mengering, serpihan menyumbut jalan masuk minyak pada kulit kepala. Akibatnya, kelenjar sebaceous akan mengeluarkan lebih banyak minyakuntuk mendorong serpihan itu sehingga menjadikan kerak kekuning-kuningan.
• Jika badan anak panas maka juga akan besar lengan berkuasa pada adegan atas tubuh. Panas akan mengeringkan kelenjar sebaceous pada kulit kepala. Karena itu, belum dewasa yang menderita Cradle Cap juga cenderung mengalami ruam popok secara bersamaan.
• Infeksi jamur juga merupakan penyebab potensial Cradle Cap. Malassezia, ialah jamur yang tumbuh di sebum.
• Kekurangan biotin ialah alasan lain untuk menyebarkan Cradle Cap.
• Jika Ibu sering mencuci rambut bayi, kemungkinan besar ia akan menyebarkan Cradle Cap.
Apa Gejala Cap Cradle?
Berikut ialah beberapa gejala Cradle Cap yang paling terlihat pada bayi:
• Sisik merata kekuningan atau kecoklatan pada kulit kepala.
• Kulit berminyak.
• Serpihan kulit berwarna keputihan atau kekuningan.
• Kulit kepala kemerahan dan kering.
• Perawatan Untuk Cradle Cap:
Satu hal yang perlu Ibu tahu adalah, cradle cap tidak perlu pengobatan khusus alasannya akan pecah dengan sendirinya. Tapi jikalau Ibu merasa keraknya terlalu tebal dan menganggu, ada sedikit saran untuk merawatnya:
Gunakan baby oil untuk cradle cap. Oleskan minyak zaitun atau petroleum jelly ke kulit kepala bayi lalu biarkan semalam. Cuci rambut bayi keesokan paginya dengan sampo bayi. Keringkan rambut dengan handuk lalu sisir secara lembut.
Jika kerak menempel kuat pada kepala kepala bayi, jangan coba-coba melepaskan Cradle Cap dengan menariknya alasannya mampu menjadikan pendarahan dan infeksi. Konsultasikan dengan dokter.
Hubungi dokter jikalau cradle cap ini menyebar ke wajah, pipi, lipatan kulit atau bahkan area popok. Kasus cradle cap parah juga mampu menjadikan retak dan pendarahan pada kulit. Kadang kerak ini juga mengindikasikan kekebalan badan yang lemah.
Pencegahan:
Meskipun tidak ada cara mutlak untuk menjaga Cradle Cap, Ibu mungkin mampu mengikuti panduan berikut:
• Jaga rambut dan kulit kepala bayi tetap bersih dan kering.
• Jika Ibu mengoleskan minyak pada rambut bayi secara teratur, jangan lupa gunakan sampo bayi ringan sesudahnya.
• Sisir perlahan rambut bayi setiap hari
Sumber http://www.makananbayi-sehat.com/2013/05/menu-makanan-bayi-rumahan-sesuai-umur.html