Tampilkan postingan dengan label Menyusui. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Menyusui. Tampilkan semua postingan

Senin, 18 September 2017

Menyusui: Apakah Bayi Saya Mendapat cukup ASI?


Tanda bayi kenyang minum ASI

Ketika Ibu pertama kali mulai menyusui, Ibu mungkin khawatir bayi tidak menerima cukup ASI. Ibu juga tidak mampu menyebutkan secara jelas, seberapa banyak si bayi sudah minum ASI.

Membingungkan bukan? Ketika jumlah minum seharian mereka hanya diketahui oleh sang bayi dan sang bayi sendiri belum mampu mengatakannya secara langsung. Padahal, bayi memberitahu Ibu loh, hanya saja lewat hal popok yang basah, lewat kotoran / feses/ pup di popok dan juga lewat bunyi mereka ketika menelan ASI.

Namun kadang Ibu gres kurang percaya diri dan membutuhkan kepastikan bahwa si bayi menerima cukup susu. Apalagi kalau si bayi selalu meminta dan meminta, maka Ibu mampu jadi berpikir bahwa produksi ASI tidak cukup.

Nah, untuk tahu apakah bayi Ibu sudah mendapat cukup ASI atau tidak, mari kita mulai bahasan ini dengan posisi menyusui dan pelekatan.

Apa itu pelekatan?

Pelekatan itu yaitu letak lisan bayi pada payudara ibu ketika sedang menyusu. Ini penting sekali, sebab pelekatan yang baik akan memudahkan bayi menyusu. Bagi Ibu, pelekatan yang baik juga mengurangi resiko puting lecet selama menyusui.

Diambil dari kemangmedicalcare.com, berikut posisi menyusui yang baik untuk Ibu.

1.    Carilah posisi ternyaman.

2.    Kemudian dekap/gendong bayi sehingga wajah bayi menghadap ke payudara ibu, hidung bayi sejajar dengan puting ibu;

3.    Tubuh bayi juga menghadap ke tubuh ibu (perut bayi menempel ke perut Ibu), sehingga kepala dan tubuh bayi berada dalam 1 garis lurus (kepala bayi tidak menengok ke kiri atau ke kanan);

4.    kepala bayi lebih rendah daripada payudara ibu, sehingga kepala bayi mendongak keatas dan tidak menunduk kebawah, dalam posisi ibarat ini, dagu bayi dan hidungnya yang akan menempel ke payudara ibu;

5.    leher dan pundak bayi ditopang serta tubuh didekap akrab ke tubuh ibu.

Pelekatan:

1.    Usahakan biar bayi memasukkan payudara ibu ke dalam mulutnya dari arah bawah, sehingga ketika sedang menyusu lebih banyak terlihat areola ibu pada episode atas bibir atas dibandingkan dengan areola pada episode bawah bibir bawah bayi;

2.    Mulut bayi terbuka lebar seakan-akan sedang menguap atau menangis, sehingga tidak saja puting ibu yang masuk ke dalam lisan bayi tetapi juga sebagian besar areola, sebab pabrik-pabrik ASI banyak yang terletak dibawah areola;

3.    Bibir bayi, baik yang atas maupun yang bawah, terlipat keluar (dower) dan tidak terlipat kedalam ketika sedang menyusu;

4.    Dagu bayi menempel pada payudara ibu, dan terlihat juga lipatan pada episode dagu yang membuktikan bahwa bayi sedang membuka lisan dengan lebar.



Lalu, bagaimana tanda-tanda bahwa bayi melekat dengan baik?

•    Mulut bayi terbuka lebar dan penuh dengan payudara Ibu. kadang puting bahkan tidak terlihat.

•    Dagu bayi menyentuh payudara Ibu, bibir bawah mereka bergulung (Ibu tidak selalu mampu melihat ini) dan hidung bayi tidak tergencet  payudara.

•    Payudara/puting Ibu tidak merasa sakit ketika bayi menyusu, meskipun awal-awalnya sedikit terasa perih. Tapi kelamaan, rasa sakit itu berkurang.

•    Area gelap sekitar puting (areola) sempurna berada di atas bibir atas bayi, dan juga di bawah bibir bawah bayi.

Tanda-tanda bayi  menerima cukup ASI/Susu

•    bayi mulai minum dengan tegukan cepat yang diikuti  tegukan lama, lalu tegukan berirama dengan sesekali jeda untuk menelan.
•    Ibu dapat mendengar dan melihat bayi menelan.
•    Selama menghisap, pipi bayi tetap bulat.
•    Bayi tampak hening dan kalem selama menyusui.
•    Bayi mengakhiri sesi minum dan melepas payudara dengan sendirinya.
•    Mulut mereka tampak lembab setelah menyusu. Kadang sisa-sisa susu tampak di sudut bibir.
•    Bayi tampak puas setelah menyusu. 
•    Payudara terasa lebih lembut setelah menyusu.
•    Ibu mungkin merasa mengantuk dan kalem setelah menyusui.

Tanda-tanda lain bahwa bayi menyusu dengan baik 

•    Peningkatan berat tubuh bayi terjadi secara berangsur-angsur setelah ahad pertama. Kehilangan berat tubuh lahir untuk bayi dalam dua ahad pertama setelah kelahiran juga normal. Sebagai fatwa kasar: Bayi harus menerima sekitar 6 hingga 8 ons per seminggu selama empat bulan pertama, kemudian sekitar 4 hingga 6 ons per ahad pada umur  4 hingga 7 bulan.

•    Dari hari kelima dan seterusnya, popok seharusnya lebih sering basah, setidaknya dalam 24 jam, ada 6 hingga 8 popok kain yang berair keras. Jika menggunakan popok sekali pakai, setidaknya harus ada 5 popok berair dalam waktu 24 jam. Dalam 48 jam pertama, ketika bayi hanya mengonsumsi kolostrum, bayi mungkin gres memiliki dua atau tiga popok berair per hari. Urin harus tidak berbau dan terang / sangat pucat. Urin yang gelap dan pekat memperlihatkan bahwa bayi membutuhkan lebih banyak ASI.

•    Pada bulan pertama, bayi setidaknya akan pup 3 kali sehari dengan tekstur sewarna mustard kekuningan, dimulai dalam waktu lima hingga tujuh hari setelah lahir. ketika berusia sebulan, bayi juga mungkin akan pup lebih jarang atau tidak pup selama beberapa hari. Setelah bayi mendapat makanan pendamping ASI, bayi biasanya akan BAB setidaknya 1 kali sehari.


Baca juga : Mengenali Jenis Kotoran / Pup/ Feses pada Bayi

Apa tanda-tanda bahwa bayi aku tidak menerima cukup ASI?

Perhatikan tanda-tanda ini kalau Ibu khawatir wacana asupan susu bayi Ibu:

•    Berat tubuh bayi terus turun. Jika beratnya tidak meningkat setelah lima hari, atau kalau ia mulai kehilangan berat tubuh lagi setiap waktu setelah itu, konsultasikanlah ke dokter.

•    Bayi  membasahi kurang dari enam popok dalam waktu 24 jam setelah lima hari setelah kelahirannya.

•    Pup bayi kecil dan gelap setelah lima hari kelahirannya.

•    Urin bayi sangat gelap, ibarat warna jus apel. (Jika urin pucat atau jelas, ia menerima cukup cairan. Jika lebih terkonsentrasi, mungkin menjadi tanda bahwa  asupan cairannya rendaha)

•    Bayi sering rewel atau lesu. Dia mampu tertidur segera setelah diminta menyusu tapi  kemudian rewel ketika Ibu lepaskan dari payudara.

•     Mulut dan mata bayi tampak kering.

•     Bayi tampak tidak puas, bahkan kalau menyusui secara konsisten dalam waktu lebih dari satu jam.

•     Payudara Ibu tidak merasa lebih lembut setelah menyusui.

•    Ibu jarang mendengar bayi menelan ketika menyusu. (beberapa bayi memang penyusu dengan sangat pelan. Kaprikornus kalau tanda-tanda lainnya positif, episode ini mampu diabaikan.)

Apa yang terjadi kalau bayi  tidak menerima cukup ASI?

Meskipun sebagian besar ibu  mampu memenuhi kebutuhan bayi dengan ASI mereka, kadang kala ada juga bayi yang tidak menerima cukup ASI.  Lalu, ketika duduk perkara itu tidak ditangani, bayi mampu menderita dehidrasi dan gagal tumbuh.

Jika Ibu khawatir bahwa bayi tidak menerima cukup susu, hubungi dokter anak atau konsultasi dengan konsultan laktasi.

Beberapa Ibu juga mengatasinya dengan derma susu formula. Hal ini tentu tergantung dengan kondisi, sebab derma formula lewat botol malah mampu semakin mengurangi impian bayi untuk menyusu langsung. Namun untuk kasus-kasus serius, biasanya derma susu formula ini sangat dianjurkan.

Seberapa sering bayi  akan menyusu?

Ada rentang yang sangat luas dari apa yang dianggap normal. Beberapa bayi suka menyusui sepanjang waktu - bukan hanya untuk makanan, tetapi juga untuk kesenangan – sementara bayi yang lain menyusu hanya ketika mereka lapar.  Bayi mungkin terlalu mengantuk untuk menyusu dalam 24 jam pertama mereka. Tapi setelah itu, inilah yang khas:

Baca juga : Pentingnya interval waktu 2 Jam derma ASI bagi NB

1-7 minggu
    Setiap 2 hingga 3 jam
    8 hingga 12 kali sehari
Jumlah ini tampak banyak dan membuat Ibu bertanya-tanya apakah bayi menerima cukup susu setiap menyusu. Namun Ibu perlu ingat bahwa perut bayi masih kecil, sehingga mereka hanya minum secukupnya dan dalam waktu sering.

2 hingga 5 bulan
    Setiap 2, 5 hingga 3,5 jam
    7-9 kali sehari
Saat ini bayi sudah tumbuh lebih besar dan menjadi lebih efisien dalam menyusui.

6 bulan dan seterusnya
    Setiap 5 hingga 6 jam
    4 hingga 5 kali sehari



Sumber http://www.makananbayi-sehat.com/2013/05/menu-makanan-bayi-rumahan-sesuai-umur.html