Tampilkan postingan dengan label kotoran bayi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kotoran bayi. Tampilkan semua postingan

Senin, 18 September 2017

Mengapa Feses (BAB) bayi berwarna hijau?

Feses atau BAB bayi berwarna hijau dan berlendir setelah Mpasi? Apakah itu berbahaya?

Tidak usah khawatir, alasannya yaitu warna-warna feses pada bayi itu mampu beragam, terutama bayi di bawah satu tahun. menyerupai kita tahu, kotoran bayi merupakan indikator penting yang memperlihatkan kesehatan bayi. Jika biasanya feses itu berwarna kekuningan, pada beberapa kasus, memang ada kotoran bayi yang berwarna hijau atau pun hitam. Para orang renta gres biasanya akan gundah akan hal ini.

Namun tidak perlu panik, Bu. Karena masing-masing jenis warna feses dan konsistensinya itu ada penyebab pastinya. Pada postingan kali ini, mari kita membahas secara spesifik wacana kotoran bayi yang berwarna hijau dan berlendir, terutama setelah beralih ke makanan padat.

Bagaimana warna dan konsistensi yang normal dari feses bayi itu?
Kotoran pertama bayi biasanya disebut mekonium, warnanya hitam dan sudah ada di  usus bayi ketika lahir. Ketika proses menyusui berjalan dengan baik setelah beberapa hari, bayi Ibu biasanya beralih ke "tinja transisi". Tinja ini biasanya berwarna hijau gelap. Setelah sekitar lima hari, feses bayi harusnya bermetamorfosis kuning. Konsistensi, mulai sekarang hingga bayi memulai Mpasi biasanya cair dengan kumuh di dalamnya.

Lengkapnya mampu baca di postingan terdahulu.

Baca Juga : Mengenali Jenis Kotoran/ Feses/Pup Bayi


Apa yang menimbulkan kotoran bayi berwarna hijau?

Sebelum Ibu khawatir, ingatlah bahwa kasus kotoran yang berwarna hijau pada bayi yang disusui kadangkala yaitu hal normal. Namun, kalau kotoran bayi berwarna hijau secara konsisten, tanpa bercampur dengan warna lain, hal itu mampu jadi indikasi bayi memiliki masalah, seperti:
  • Ketidakseimbangan foremilk / hindmilk: Istilah ini pertama kali ditemukan dalam artikel jurnal tahun 1988 (Lancet, 1988, 13 Agustus, 2 (8607): 382-4) yang membicarakan wacana pengalaman-pengalaman dari beberapa ibu yang menyusui setiap saat, lalu mengganti ke payudara lainnya setelah 10 menit meski bayi belum selesai di payudara yang pertama.  Hal ini diketahui menimbulkan tinja bayi berwarna hijau berbusa.
  • Sensitivitas: Kotoran berwarna hijau pada bayi mampu menjadi indikasi awal bahwa bayi Ibu sensitif terhadap salah satu jenis makanan yang Ibu konsumsi. Bahan makanan ini mampu berupa susu sapi atau apapun. Jika kotoran bayi terus saja berwarna hijau, cobalah Ibu hindari makanan-makanan yang rentan dengan alergi. Dalam jangka waktu tertentu, amati apakah ada perubahan pada warna dan konsistensi kotoran bayi.
  • Bila bayi yang sensitif atau alergi bereaksi terhadap obat dan makanan yang dikonsumsi sang Ibu, atau sesuatu yang dikonsumsi bayi secara langsung, maka kotorannya mampu berubah warna menjadi hijau dan berlendir. Kadang kotoran juga disertai dengan darah.
  • Infeksi Dasar: Kotoran warna hijau yang konsisten pada bayi dapat juga mengindikasikan bahwa bayi sedang menderita penyakit umum. Warna hijau pada kotoran ini mampu mengindikasikan adanya virus pada usus atau bahkan pilek. Penyakit apa pun mampu menimbulkan bayi Ibu memiliki tinja berwarna hijau dan mucus. Teruslah menyusui! Ini cara terbaik untuk membantu bayi sembuh.
  • Tumbuh gigi: Tumbuh gigi juga mampu menimbulkan tinja berwarna hijau alasannya yaitu air liur meningkat. Kelebihan air liur yang dihasilkan selama fase tumbuh gigi mampu menimbulkan gangguan perut. Gangguan perut diketahui menimbulkan kotoran hijau pada bayi.
  • Diet Ibu: Jika Ibu makan banyak sayuran hijau atau olahan dengan pewarna makanan hijau, maka mampu juga menimbulkan feses bayi berubah warna.pada perutnya. Hubungi dokter kalau bayi semakin merasa tidak nyaman.
  • Sesuatu berwarna hijau dalam makanan Bayi : hal ini berlaku untuk bayi yang sudah mulai Mpasi. Tidak melulu sayuran hijau, makanan menyerupai minuman beraroma rasa anggur juga mampu mengubah warna tinja bayi.
  • Perubahan dalam makanan: Saat bayi Ibu berpindah dari ASI dan cairan lainnya ke padatan (bayi mulai Mpasi), perubahan ini  juga dapat memicu perubahan warna pada kotoran. Ini merupakan hal normal jadi tidak perlu dikhawatirkan. 

Kesimpulan 

Jika Ibu masih khawatir alasannya yaitu warna dan konsistensi kotoran bayi Ibu tidak biasa, maka konsultasilah dengan dokter. Dalam kebanyakan kasus, kotoran bayi yang berwarna hijau tidak perlu dikhawatirkan. Terutama kalau bayi Ibu tetap lahap makan, sehat dan pertumbuhannya sesuai umurnya.
Sumber http://www.makananbayi-sehat.com/2013/05/menu-makanan-bayi-rumahan-sesuai-umur.html