Tampilkan postingan dengan label Omega 3. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Omega 3. Tampilkan semua postingan

Senin, 18 September 2017

Asam Lemak Omega-3 dalam Makanan Bayi

Asam lemak omega 3 merupakan zat penting yang diharapkan bayi. Bahkan, kebutuhan mereka akan Omega 3 sama menyerupai kebutuhan mereka akan kalsium untuk membangun tulang yang berpengaruh dan sehat.
Bedanya, Omega-3 ialah lemak baik yang membantu membuatkan otak, mata dan sistem syaraf.

Penelitian telah menunjukkan bahwa belum dewasa dengan Omega-3 dengan DHA yang cukup ternyata bisa membaca dengan lebih baik, memiliki ingatan jangka pendek dan jangka panjang yang lebih baik, lebih sedikit mengalami problem perilaku, tidak cepat cemas, tidak hiperaktif pada anak laki-laki dan tidak begitu aksi pada anak perempuan. Bila DHA tidak memadai di masa kanak-kanak dini, bisa terjadi problem perkembangan emosional dan intelektual.

Kuncinya ialah Ibu perlu memberi mereka Omega-3 dengan DHA (asam dokosaheksaenoat) dan EPA (asam eicosapentaenoat) bersama-sama. Melalui beberapa proses magis dan sangat kompleks,  keduanya bekerja sama untuk memaksimalkan manfaat DHA.

Manfaat  EPA

EPA (Eicosapentaenoic Acid) merupakan zat alami yang telah mengalami pemurnian. Begitu EPA memasuki tubuh manusia, zat ini akan mengatur kerja hormon pmtaglandin yang berfungsi dalam metabolisme lemak, mengatur tekanan darah, dan denyut jantung.

Manfaat  DHA
DHA (Docosahexaenoic Acid) sangat berkhasiat dalam pembentukan sel otak, ini diperkuat oleh hasil penelitian Prof. G. Ford yang menyimpulkan bahwa “pembentukan sel otak tidak lepas dari DHA”.

Baca juga : Solusi Gizi untuk umur 1-6 tahun (Susah Makan)



Makanan sumber Omega-3 dengan DHA dan EPA: 
Omega-3 identik dengan ikan, ikan dan ikan. Penelitian memang menunjukkan bahwa ikan memiliki kandungan Omega 3 tertinggi, tapi ternyata tidak hanya ikan. Ada materi makanan lain yang bisa Ibu berikan ke bayi sebagai variasi (terutama bagi anak yang alergi ikan).

•    Ikan - memberi makan ikan kecil Ibu 2 kali seminggu akan cukup untuk menerima jumlah Omega-3 yang direkomendasikan dengan DHA / EPA. Pilih ikan berkualitas tinggi dan rendah merkuri menyerupai salmon, ikan trout, halibut, tuna kalengan ringan, mackerel, kod. Bagi bayi, Ibu bisa mencampurkan ikan dalam puree mereka. untuk balita, Ibu bisa memperlihatkan mereka ikan goreng atau mencampurkan dalam materi makanan lain.

Baca juga : Kenapa Bayi harus Makan Ikan?




•    Suplemen Minyak Ikan - Jika anak Ibu tidak makan ikan, maka sangat direkomendasikan untuk memperlihatkan anak pelengkap yang mengandung DHA dan EPA. Ada beberapa jenis pelengkap di toko makanan alami yang diubahsuaikan dengan belum dewasa menyerupai minyak ikan, gummies atau tetes cair cair untuk bayi. Ibu perlu bereksperimen untuk melihat apa yang disukai bayi.

•    Minyak nabati khususnya yang berasal dari flaxseed, canola, dan kedelai. Jenis minyak tersebut kaya akan kandungan asam alfa-linoleic yaitu jenis Omega-3 yang oleh tubuh akan dirubah menjadi EPA dan DHA.

•    Kacang dan biji-bijian. Kacang merah, kedelai dan walnut ialah beberapa diantara sumber yang kaya akan kandungan Omega-3. Makanan yang dibuat dari kacang kedelai seperi tahu dan tempe juga merupakan sumber Omega-3 yang baik bagi si kecil.

•    Sayuran hijau. Beberapa jenis sayuran menyerupai bayam, bunga kol, dan brokoli diketahui mengandung Omega-3 dengan kadar yang cukup tinggi. Konsumsi jenis sayuran diatas dapat diberikan dalam bentuk jus atau dimasak menyerupai biasa.

•    Jenis makanan lain yang mengandung Omega-3 diantaranya ialah biji labu, oatmeal, cereal, dan minyak ikan cod. Beberapa jenis makanan yang terdapat di pasaran menyerupai margarin, yogurt, dan telur sudah diperkaya dengan penambahan Omega-3.

•    Rumput Laut - Jika Ibu membesarkan bayi Ibu dengan cara vegetarian atau vegan, varian menunya mungkin sedikit lebih sempit. Selain makanan di atas, Ibu bisa mencoba rumput laut sebagai salah satu sumber yang mungkin bukan berbasis hewan. Jika tidak bisa memperlihatkan bayi rumput laut secara langsung, maka carilah pelengkap terkonsentrasi dari rumput laut yang memasok DHA dan EPA

•    Tanaman Berbasis Omega-3 (rami, chia) tidak berkhasiat alasannya ialah tubuh tidak dapat secara efisien menggunakan Omega-3 jenis ini, yang disebut ALA (alpha-linoleic acid). Ini tidak mengandung DHA. Tubuh memang dapat mengubah ALA menjadi EPA, tapi ini ialah proses yang lambat, sulit, tidak lengkap dan rumit.

Berapa kebutuhan si  kecil
Ada begitu banyak grafik yang memuat kebutuhan anak terhadap Omega-3 ini. salah satunya, Ibu bisa mengikuti daftar ini:

•    Ibu hamil dan menyusui - dari 300-1000 mg per hari DHA gabungan dan EPA.
•    Bayi dari 6 hingga 24 bulan - 5 mg DHA per pon per hari berat tubuh
•    Anak-anak 2 hingga 4 - 150 mg per hari
•    Anak-anak 4 hingga 6 - 200 mg per hari.
•    Anak-anak 6 hingga 10 - 250 mg per hari.
•    10 hingga remaja – bisa mengonsumsi hingga 1000 mg per hari.


Sumber http://www.makananbayi-sehat.com/2013/05/menu-makanan-bayi-rumahan-sesuai-umur.html