Tampilkan postingan dengan label botol susu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label botol susu. Tampilkan semua postingan

Senin, 18 September 2017

Pemberian Susu Bayi Lewat Botol, Panduan dan Tips

Ibu memutuskan untuk memperlihatkan susu bayi lewat botol susu? ada beberapa tips dan panduan nih yang mampu dibaca, diambil dari WebMD. com.

Lebih baik botol Kaca atau botol plastik? 

Beberapa bayi memiliki kesukaan tersendiri pada suatu jenis botol. Namun sebagai Ibu, ada beberapa hal yang patut dipertimbangkan:

Botol plastik lebih ringan dari beling dan anti pecah. Tetapi jangka waktu penggunaannya tidak selama menyerupai menggunakan botol kaca. Di masa lalu, beberapa orang bau tanah memilih botol beling untuk menghindari materi kimia yang disebut bisphenol A (BPA) yang digunakan dalam beberapa botol plastik. Namun sekarang, beberapa botol plastik yang dijual di pasaran sudah BPA Free.

Apa yang harus kita tahu wacana puting / dot bayi
Sebagian besar terbuat dari silikon atau lateks dan memiliki aneka macam macam bentuk. Kadang dot memiliki tingkat ajaran yang berbeda, berdasarkan ukuran lubang pada dot. Ibu mungkin harus mencobakan beberapa jenis dot sebagai pengenalan dan juga memahami yang mana yang bayi suka. Periksa dot sesering mungkin untuk melihat tanda-tanda retak. Gantilah dot dengan teratur terutama bila sudah aus atau berubah warna.

Cuci Botol dan Dot
Ibu dapat mencucinya dengan deterjen khusus dan air panas, dengan tangan atau dalam mesin basuh piring. Lakukan setiap kali digunakan. Untuk botol plastik, lebih baik dicuci dengan tangan sebab beberapa studi pertanda bahwa materi kimia plasti mampu bocor bila terkena suhu panas. kebanyakan andal merasa tidak perlu untuk merebus botol, kecuali pada bulan-bulan awal bayi.

Hanya ASI atau Formula
Pemberian air dan jus tidak dianjurkan untuk dilakukan lewat botol. Penggunaan botol hanya untuk santunan ASI yang dipompa atau susu formula. Campurkan susu formula sesuai dengan takaran. Menambahkan terlalu banyak air mampu mengurangi kandungan gizi selain juga menurunkan asupan garam pada bayi yang mampu menjadikan kejang. Mengurangi air pada campuran susu formula  juga tidak terlalu cantik untuk perut dan ginjal bayi.

Cara Pilih Susu Formula
Kebanyakan orang bau tanah mulai dengan susu yang terbuat dari susu sapi. Ibu bekerjsama juga dapat membeli susu kedelai dan susu sapi jenis hypoallergenic. Pastikan memperlihatkan susu yang diperkaya zat besi. Ibu dapat membeli susu formula dalam bentuk bubuk, terkonsentrasi, atau siap digunakan. Di umurnya yang 6 bulan, bayi harus minum antara 6 dan 8 ons per satu kali minum.

Hangat atau Suhu Ruangan?
Untuk bayi, lebih baik memperlihatkan susu dalam suhu kamar, atau cuek menyerupai suhu air normal. Jika Ibu membuat susu formula hangat, rendam terlebih dahulu susu dengan air dingin, atau guyur dengan air mengalir selama 1-2 menit. Kocok susu dan teteskan sedikit di punggung tangan untuk menguji suhu. Jangan mengujinya di pergelangan tangan, adegan itu kurang sensitif terhadap panas.

Cara menggendong bayi ketika memperlihatkan susu formula

Pakaikan celemek pada bayi dan siapkan kain untuk membersihkan susu yang meleber dari bibirnya. Dudukkan bayi dengan kepala sedikit lebih tinggi dari tubuhnya. Pegang botol dan perhatikan selama beliau menyusu. Coba untuk sendawakan bayi di pertengahan konsumsi susu untuk mencegah gumoh atau muntah.



Bagaimana Ibu tahu kapan bayi simpulan minum?
Si kecil akan membiarkan Ibu tahu kapan beliau simpulan minum susu. Bayi mungkin berhenti mengisap, berpaling dari botol, atau mendorong botol menjauh. Ibu mampu memberinya kesempatan untuk berubah pikiran, tapi jangan memaksa bayi menghabiskan semua yang ada di botol. Jika bayi gumoh, maka Ibu lebih baik mengurangi sedikit asupan susunya.


Cara menyendawakan bayi
Jika bayi perlu bersendawa selama atau setelah makan, peluklah bayi di pangkuan atau mampu juga lekatkan di dada ibu. Tepuk lembut atau gosok punggungnya. Ibu mampu juga dapat meletakkannya di pangkuan dengan posisi perut di bawah, tahan kepalanya dan tepuk pelan punggungnya. Jangan khawatir bila bayi ibu tidak bersendawa, sebab tidak semua bayi melakukannya.

Jika bayi gumoh banyak, maka sendawakanlah beliau setiap beberapa menit selama menyusui. Jangan baringkan bayi atau bermain dengannya selama 45 menit setelah beliau makan. Memeluk bayi dalam posisi tegak atau menopang tubuhnya di dingklik bayi setelah makan. Sehabis gumoh, kondisi bayi akan lebih bila beliau didudukkan.

Haruskah Ibu ganti susu formula?
Jika bayi ibu gumoh terlalu banyak atau rewel, permasalahannya mampu jadi yakni jenis susu formula yang diberikan.  Kadang-kadang, bayi mampu memiliki alergi yang dapat menjadikan hal-hal menyerupai diare, muntah, atau, kulit merah kering. Jika Ibu melihat ini, maka konsultasikanlah pada dokter.

Berapa lama susu mampu disimpan?
Buanglah selalu susu formula yang tersisa di dalam botol. Taruh paket susu formula cair yang sudah dibuka di kulkas dan gunakan selama 48 jam. Jika ibu menggunakan campuran susu formula bubuk, Ibu mampu menyimpannya hanya selama 24 jam di kulkas. Jika susu di luar kulkas lebih dari 2 jam, maka sebaiknya dibuang. buatlah susu formula sesuai kebutuhan bayi, jangan dalam jumlah besar.

Mengenai menyimpanan ASI, mampu dilihat di postingan Manajemen Asi Perah untuk Ibu Bekerja

Sumber http://www.makananbayi-sehat.com/2013/05/menu-makanan-bayi-rumahan-sesuai-umur.html

Tips Merebus Botol Kaca ASIP

Apakah Ibu menggunakan botol beling untuk menampung ASI perah? Nah, sehabis pakai, botol beling tersebut  harus dicuci dan disterilkan. Cara sterilisasi biasanya dilakukan dengan cara merebusnya dalam air mendidih.

Nah, berdasarkan pengalaman pribadi, ada beberapa cara yang mampu digunakan dalam merebus botol beling wadah ASIP. Apa saja?

Air
Jika Ibu menggunakan air sumur atau air tanah, maka biasanya akan meninggalkan lapisan putih pada bab dalam atau pun luar botol. Nah, cara mensiasatinya adalah, gunakan air matang. Air yang sudah direbus terlebih dahulu, dan kemudian didinginkan, maka kandungan kapurnya akan mengendap.  Kaprikornus dikala digunakan kembali untuk merebus botol, kandungan kapur yang menimbulkan lapisan putih sudah berkurang.


Posisi meletakkan botol
 
Setelah merebus, biasanya botol dalam kondisi panas. Jangan letakan botol dalam posisi terbalik, alasannya yaitu uap panas yang terbentuk akan terkumpul di dasar botol (yang berada di posisi atas). Saat suhu botol mendingin, uap itu akan terkondensasi dan meninggalkan tetes tetes air sehingga bab dalam botol masih tetap basah.

Letakan botol dalam posisi tengadah (bagian verbal di atas) sehingga uap air mampu keluar dengan bebas. Air di bab dalam botol juga akan menguap jawaban dari suhu botol yang tinggi. Untuk menghalangi masuknya bubuk ke bab dalam botol, maka tutup botol-botol yang masih panas itu dengan kain bersih, atau penutup yang berpori. Jangan gunakan tutup panci atau plastik alasannya yaitu uap akan tertahan sehingga membentuk tetesan air yang mampu kembali jatuh ke dalam botol.

Setelah bab dalam botol kering dan suhunya dingin, maka cepat-cepat tutup botol dengan penutupnya untuk menghindari masuknya kotoran atau debu.

Untuk panduan, ASI perah secara lengkap, silahkan mampir ke artikel Manajemen ASI Perah untuk Ibu Bekerja




Sumber http://www.makananbayi-sehat.com/2013/05/menu-makanan-bayi-rumahan-sesuai-umur.html