Senin, 18 September 2017

Cegah Penyakit Alergi dengan Varian Makanan yang Beragam di Tahun Pertama Bayi


Peningkatan keanekaragaman makanan pada tahun pertama kehidupan dapat membantu melindungi anak dari alergi.

Jika biasanya, kita menghindarkan anak dari beberapa jenis makanan karena takut alergi, nah ternyata ada studi gres lho yang menyatakan bahwa perlindungan banyak sekali makanan pada tahun pertama bisa membantu anak untuk mencegah perkembangan penyakit alergi.


Seperti yang dilansir oleh rollercoaster.ie, sebuah tim peneliti Eropa mempelajari praktik perlindungan makan oleh orang bau tanah di Austria, Finlandia, Prancis, Jerman dan Swiss untuk mengukur keragaman makanan bawah umur terhadap diagnosis asma, alergi makanan dan juga alergi rhinitis.

Ini yakni studi pertama yang memperlihatkan kekerabatan antara peningkatan paparan makanan tertentu di tahun pertama kehidupan dan perlindungan terhadap perkembangan alergi di masa depan.

Dalam hal ini, fokus peneliti yakni perihal nutrisi yang ternyata memiliki kemampuan untuk mensugesti perkembangan sistem kekebalan badan anak.

Paparan dini terhadap banyak sekali makanan yang berbeda dapat meningkatkan penerimaan sistem kekebalan terhadap antigen yang ada pada makanan tersebut (zat atau protein yang ketika diperkenalkan ke dalam badan dikenali oleh sistem kekebalan tubuh), mungkin dengan perolehan basil usus yang menguntungkan.

Studi dikala ini yakni adegan dari penelitian yang lebih luas yang dirancang untuk mengevaluasi faktor risiko dan tindakan pencegahan terhadap penyakit alergi.


Para wanita itu direkrut dari lima negara Eropa dikala hamil dan, setelah melahirkan, mereka menyimpan buku harian bulanan makanan yang diberikan kepada bawah umur mereka dari usia tiga bulan hingga dua belas bulan.

Serangkaian kuesioner dan tes darah digunakan secara teratur hingga usia enam tahun untuk menentukan apakah anak tersebut memiliki alergi (diklasifikasikan berdasarkan diagnosis dari setidaknya satu dokter). Skor keragaman pangan yang didefinisikan sebagai jumlah makanan berbeda yang termasuk dalam makanan anak-anak. Secara keseluruhan, 856 bayi dimasukkan dalam penelitian ini.

 Baca juga : Alergi Makanan pada Bayi dan Anak

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa anak dengan skor keragaman makanan lebih tinggi (yaitu lebih banyak jenis materi makanan yang dikonsumsi), memiliki risiko penyakit alergi yang lebih rendah.

Secara khusus, pengenalan beberapa makanan tertentu ditemukan menghasilkan risiko penyakit yang lebih rendah; Produk susu dan ikan yang diperkenalkan di tahun pertama kehidupan tampaknya memiliki efek perlindungan yang tinggi terhadap asma dan alergi makanan.

Saat bawah umur tersebut diuji pada usia enam tahun, diet yang kurang beragam ternyata memperlihatkan lebih sedikit protein yang berkaitan dengan produksi sel kekebalan yang terlibat dalam menekan respons kekebalan badan terhadap sel kita sendiri.

Anak-anak dengan nilai keragaman makanan yang lebih rendah juga ditemukan memiliki kemungkinan peningkatan tingkat antibodi IgE yang lebih tinggi (molekul yang diproduksi oleh badan sebagai respons terhadap antigen), yang terlibat dalam respon imun. Temuan lain menyangkut pentingnya usia di mana makanan diperkenalkan.

Dengan mempelajari skor keragaman makanan baik setelah enam bulan dan satu tahun, para peneliti mengamati efek perlindungan yang lebih tinggi secara signifikan terhadap alergi setelah satu tahun.
Oleh karena itu, periode antara enam bulan dan satu tahun mungkin merupakan jendela penting untuk paparan banyak sekali makanan yang berbeda untuk mengurangi risiko penyakit alergi.

Secara signifikan, tingkat penyakit alergi tampak lebih tinggi pada bawah umur dengan dua orang bau tanah yang memiliki riwayat alergi dibandingkan bawah umur yang tidak memiliki orang bau tanah dengan alergi, dan proporsi anak yang lebih tinggi dengan salah satu atau kedua orang bau tanah yang alergi memiliki skor keragaman rendah (diet kurang bervariasi) dibandingkan dengan orang bau tanah yang tidak memiliki riwayat alergi.

Namun, kemungkinan bias bisa disebabkan oleh 'efek kausalitas terbalik', di mana jikalau anak mulai memperlihatkan gejala awal penyakit ini, atau memiliki orang bau tanah dengan alergi, makanan tertentu kemungkinan akan diperkenalkan kemudian.

Ini akan menghasilkan skor keragaman makanan yang lebih rendah dan kemungkinan penyakit alergi yang lebih tinggi.

Baca juga : Alergi Telur pada Bayi

Rekomendasi dikala ini yakni semoga bawah umur diperkenalkan pada makanan padat sekitar enam bulan, dan tidak lebih awal dari empat bulan.

Memastikan bawah umur diperkenalkan pada banyak sekali jenis makanan pada masa bayi, terutama antara enam dan dua belas bulan, mungkin memiliki efek pencegahan terhadap anak yang membuatkan alergi.



Sumber http://www.makananbayi-sehat.com/2013/05/menu-makanan-bayi-rumahan-sesuai-umur.html

0 komentar:

Posting Komentar