Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri gejala penyakit jantung secara umum. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri gejala penyakit jantung secara umum. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan

Senin, 18 September 2017

Manfaat Kurma Sebagai Makanan Pendamping ASI (MPASI)

Bolehkah bayi dikasih makan kurma?
Apa saja manfaat kurma untuk bayi?
Amankah kurma untuk bayi?
Resep puree kurma untuk bayi.

Kurma yaitu salah satu makanan terbaik yang pernah ditemukan manusia. Kurma memberi kesehatan yang baik sebab dikemas dengan sejumlah nutrisi. Beberapa manfaat kesehatan dari kurma meliputi pengobatan untuk gangguan pencernaan menyerupai bisul, sumbangan hati, meningkatkan kesehatan gigi, nutrisi pada demam, obat untuk disentri dan obat pencahar alami. Karena energi instan kurma mampu memulihkan tenaga, maka buah ini cocok sekali disantap ketika sarapan.

Sejarah Kurma
Kurma dianggap sebagai salah satu buah yang dibudidayakan paling awal di Mesopotamia, sekarang di Irak, selama lebih dari 5000 tahun. Di zaman kuno, pohon kurma ditanam di Timur Tengah dan Afrika utara. Pohon kurma telah diminati di Timur Tengah dan Afrika sebab mampu tumbuh di lingkungan gurun yang keras.
Untuk waktu yang sangat lama, pohon kurma tidak hanya menyediakan buah tapi juga seluruh pohon telah digunakan secara ekstensif untuk aneka macam keperluan. Manfaatnya itu termasuk untuk ornamen, kawasan tinggal, serat dan materi bakar untuk orang-orang kuno. Pohon kurma juga digunakan untuk aneka macam tujuan keagamaan.

Sekarang, kurma telah menyebar dari Timur Tengah ke kawasan lain di seluruh dunia. Kini, pohon kurma dapat ditemukan di sebagian besar negara tropis dan subtropis di dunia. Di Amerika Serikat, kurma tumbuh terutama di negara adegan selatan mulai dari Florida hingga California. Saat ini, kurma bernilai komersial sebab sifatnya yang eksotis dan sebab aneka macam macam manfaat kesehatan yang ditawarkan. Arab Saudi menduduki puncak sebagai penghasil tertinggi di dunia, pada 1350 metrik ton untuk tahun 2009.


Bolehkah kurma diperkenalkan dalam makanan bayi?
Ya, kurma mampu dikenalkan pada makanan bayi mulai umur 6 bulan atau lebih dari umur 6 bulan ketika Ibu mulai memberinya makanan padat atau semipadat. Nilai gizi yang ditemukan pada kurma sangat penting untuk perkembangan bayi. Dengan memperkenalkan kurma pada buah bayi, Ibu mampu memastikan bahwa bayi mendapat nutrisi terbaik.

Ibu mampu mulai menambahkan kurma satu per satu, bersama dengan buah lainnya. Ibu juga mampu menumbuk buah atau mengukusnya bersama buah lainnya. Rasa manis kurma akan melengkapi buah lain dengan baik dan bayi akan menyukainya.

Kebaikan Kurma Untuk Bayi: 

Kurma disertifikasi sebagai 'makanan sehat jantung' oleh American Heart Association sebab kandungan kolesterol rendah dan lemak jenuhnya. Kurma mengandung nutrisi yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan sehat si kecil.

100 gram kurma matang menyampaikan nilai gizi sebagai berikut:
•    Folat - 1.5Ug
•    Niacin - 1,6 mg
•    Asam pantotenat - 0,8 mg
•    Pyridoxine - 0,24 mg
•    Riboflavin - 0.06mg
•    Thiamin - 0,05 mg
•    Vitamin A - 149 IU
•    Vitamin K - 2,7 Ug
•    Besi - 0,90 mg
•    Magnesium - 54mg
•    Fosfor - 62 mg
•    Seng - 0,44 mg
•    Beta Carotene - 89 Ug
•    Lutein Zeaxanthin - 23 Ug

Dan juga, satu keseluruhan kurma menyampaikan nilai gizi berikut untuk bayi:
Kalori - 66, serat - 1,6 gram, Besi - 0,22 mg, Kalsium - 15 mg, Kalium - 167 mg dan sejumlah trace niasin, vitamin A dan folat.

Amankah kurma untuk bayi?

Secara umum, kurma aman diberikan pada bayi, asalkan teksturnya disesuaikan. Namun, kebanyakan kurma mengandung sulfat. Sulfat yaitu pengawet yang sering digunakan pada buah kering, termasuk kurma. Zat ini membantu memperpanjang umur simpan produk dan mencegah jamur tumbuh pada buah. Kurma alami tidak mengandung sulfat tetapi buah yang dikemas di pasaran, umumnya menggunakan sulfat.

Sulfat telah diketahui menjadikan reaksi negatif pada beberapa orang. Orang yang didiagnosis menderita asma telah menemukan bahwa sulfat pada kurma kering telah memperburuk gejala penyakit mereka. Reaksi yang paling umum yaitu mengi ringan, tapi jarang ada kasus anafilaksis. Ini mampu mengancam nyawa. Jika balita telah didiagnosis menderita asma, tanyakan pada dokter anak apakah buah kering aman untuk anak.


Manfaat kesehatan kurma untuk bayi 

Mari kita periksa manfaat mengenalkan kurma pada makanan bayi:

Makanan kaya gizi: Seperti disebutkan sebelumnya, kurma memiliki jumlah vitamin dan mineral dalam jumlah tinggi yang sangat penting untuk pertumbuhan bayi. Beberapa di antaranya termasuk kalsium dan magnesium sangat dibutuhkan untuk kesehatan tulang. Karena kurma tinggi kalsium dan magnesium, sangat ideal untuk bayi dan balita yang tulangnya masih berkembang. Kalium yaitu mineral lain yang ditemukan pada kurma dan penting untuk pertumbuhan bayi dan perkembangan otak.

Obat untuk gangguan usus: Kurma telah dicatat sebagai obat yang baik untuk gangguan usus. Buah ini membantu dalam menghilangkan organisme benalu dan membantu membangun koloni basil ramah di usus.
Perlindungan hati: Pada bayi dan belum dewasa khususnya, hati akan mudah terkena infeksi basil dan virus. Tifoid, hepatitis, ikterus yaitu beberapa penyakit yang sangat umum ditemukan pada bayi dan anak-anak. Selama masa-masa menyerupai itu, selain mencari pertolongan medis, Ibu mampu memasukkan kurma dalam makanan bayi. Studi menunjukkan bahwa kurma memiliki sifat pelindung hati yang signifikan.

Obat untuk tukak gastrik: Anak-anak dan balita juga dapat menderita keasaman, acid reflux dan bisul. Dalam kondisi menyerupai itu, kurma mampu diberikan kepada bayi selain perawatan rutin. Penelitian menunjukkan bahwa kurma dapat mengurangi borok secara signifikan. Mintalah dokter seorang hebat Ibu mampu memasukkan kurma pada makanan bayi.

Kurma untuk gigi yang lebih kuat: Bayi tumbuh gigi dapat diberi kurma matang untuk perkembangan gigi yang lebih baik. Mengunyah kurma mampu memperkuat gusi dan giginya mampu tumbuh lebih cepat dan lebih kuat.
Bergizi selama demam dan cacar: Teteskan kurma pada susu dan berikan pada bayi ketika ia menderita demam, batuk dan cacar. Infus yang kaya zat gizi ini membantu dalam pemulihan yang cepat. Kurma juga akan membantu mempercepat pemulihan selama cacar. Ini juga mampu digunakan untuk orang dewasa.

Obat untuk disentri: Balita juga mampu menderita disentri. Infeksi basil pada usus besar umumnya menjadikan disentri. Bubur manis kurma mengagumkan untuk mengendalikan disentri.

Meredakan sembelit: buah kurma mengandung serat makanan dalam jumlah tinggi. Hal ini penting untuk menambahkan curah ke tinja dan meningkatkan absorpsi air di tinja. Hal ini menjadikan pergerakan usus halus.

Meningkatkan Visi: Kandungan vitamin A yang tinggi pada kurma yang matang meningkatkan penglihatan si kecil, sehingga menyampaikan penglihatan yang sehat.

Meningkatkan Hemoglobin: Kandungan zat besi yang kaya pada kurma meningkatkan jumlah hemoglobin di sel darah merah bayi , memastikan pertumbuhan sehat dan tidak ada anemia.

Baca juga: Manfaat Kentang untuk Makanan Bayi

Tindakan yang harus diambil sambil menambahkan kurma pada makanan bayi


Bayi memiliki sistem pencernaan yang rapuh. Tindakan pencegahan sederhana  kurma pada makanan bayi:

  • Walaupun kurma sudah boleh diberikan dari umur 6 bulan, tetapi tidak disarankan untuk memberi kurma sebagai buah pertama untuk bayi. Kurma bertekstur keras, dan Ibu tidak mampu mengharap bayi mengunyahnya semenjak dini.
  • Kurma yang belum matang mengandung tanin yang dapat menjadikan reaksi buruk pada balita dan anak-anak. Oleh sebab itu, pilihlah kurma matang.
  • Jika bayi sudah mulai berjalan, pastikan ia tidak berlari sambil mengunyah kurma semoga terhindar dari tersedak.
  • Kurma yang dikukus yaitu pilihan yang sangat baik bila dibandingkan dengan yang mentah atau yang direbus. 

Cara Mengolah Kurma untuk Bayi
Ada banyak cara kreatif untuk mengolah kurma semoga mampu diberikan untuk bayi. Beberapa resep tersebut, diantaranya:
  • Taburkan kurma cincang ke dalam oatmeal
  • Panggang kurma bersama muffin
  • Tambahkan kurma cincang ke yogurt biasa
  • Tambahkan kurma ke susu atau milkshake lain
  • Cincang dan sajikan eksklusif untuk bayi yang lebih tua.
Baca juga: Resep bubur kacang hijau plus kurma

Kurma lengket dan memiliki kandungan gula alami yang tinggi, jadi Ibu perlu memastikan bahwa Ibu menyikat gigi anak segera setelah makan kurma. Selalu potong kurma untuk menghindari ancaman tersedak.

Kurma Asli vs Sari Kurma?
Seperti kita tahu, banyak sekali produk sari kurma yang beredar di pasaran. Apakah produk menyerupai itu memang mengagumkan untuk bayi?

Diambil dari alodokter.com, Sari kurma merupakan produk kemasan, keamanannya belum diteliti secara akurat kalau diberikan pada bayi, khususnya bayi kurang dari setahun. Kaprikornus sebaiknya Ibu menunggu hingga bayi usia 1 tahun dulu ya. Lebih baik Ibu menyampaikan kurma asli sebagai camilan bayi dalam jumlah sewajarnya.
Sumber http://www.makananbayi-sehat.com/2013/05/menu-makanan-bayi-rumahan-sesuai-umur.html

Bahaya Madu untuk Bayi Di Bawah 12 Bulan

Madu memiliki banyak sekali manfaat kesehatan sehingga pada zaman dahulu, banyak orang yang menawarkan madu untuk bayi mereka, bahkan untuk bayi gres lahir.

Seiring dengan perkembangan teknologi, banyak penelitian yang pertanda bahwa madu tidak aman untuk bayi di bawah setahun. Sehingga pertanyaan beralih menjadi, kapan madu aman untuk bayi?

American Academy of Pediatrics and the World Health Organization menyarankan biar madu tidak ditambahkan ke makanan, air, atau susu formula yang diberikan pada bayi yang berusia kurang dari 12 bulan. Ini secara teknis, berlaku bahkan untuk madu dalam makanan olahan. Pernyataan AAP ini mengatakan "madu mentah atau tidak dipasteurisasi (Bayi yang berusia kurang dari 12 bulan harus menghindari semua sumber madu)".

Seperti kita tahu, ada banyak yang merasa bahwa madu bergotong-royong tidak berbahaya bagi bayi karena dalam satu bentuk atau lainnya, madu telah diberikan kepada bayi di bawah usia 12 bulan. Ada banyak budaya yang terus memberi bayi madu hampir semenjak lahir dan memasukkannya lebih awal ke dalam makanan bayi.

Organisasi kesehatan dunia telah menggariskan beberapa fakta wacana madu dan kemungkinan risiko pada bayi. Meskipun kita mungkin terlalu konservatif dan berhati-hati dalam menawarkan bayi di bawah usia 12 bulan, sebaiknya Ibu membicarakannya dengan dokter anak.

Mengapa Bayi Tidak boleh konsumsi Madu?
Madu bermanfaat bagi kesehatan namun tidak menawarkan manfaat yang sama pada badan bayi yang sedang berkembang. Inilah alasan mengapa madu untuk bayi bukanlah pilihan yang baik.

Kehadiran clostridium botulinum
Madu yaitu reservoir alami / pembawa untuk spora basil yang disebut clostridium botulinum. Bakteri botulinum ditemukan umumnya di alam (seperti di tanah) dan melepaskan spora ini ke udara, yang menetap di aneka macam objek di lingkungan. Spora yaitu struktur reproduksi basil yang sulit dibasmi dan menunggu kondisi yang tepat untuk membentuk koloni bakteri.

Karena madu berasal dari alam, maka materi ini selalu mengandung spora botulinum. Pemanasan, perebusan dan bahkan pasteurisasi tidak merusaknya. Karena itu, spora masuk ke sistem pencernaan tanpa hambatan ketika makanan yang terkontaminasi dikonsumsi.

Pada bawah umur di atas 12 bulan, spora ini tidak menyebabkan ancaman karena badan memiliki cukup pemeriksaan untuk mencegah bahayanya.  Tapi bayi yang berusia kurang dari 12 bulan kekurangan efisiensi dan rentan terhadap infeksi basil botulinum, yang disebut botulisme bayi.


Apa Itu Botulisme Bayi?
Botulisme bayi yaitu penyakit yang banyak terlihat pada bayi berusia kurang dari enam bulan, tapi bisa juga terjadi pada bayi usia 6-12 bulan. Hal ini disebabkan oleh neurotoksin yang disebut toksin botulinum.

Tubuh bayi masih berkembang, begitu juga organ-organnya. Hal yang sama berlaku untuk flora basil usus alami bayi, yang masih dalam tahap primitif untuk membentuk koloni. Flora basil di usus bayi ini tidak memiliki angka atau kemampuan untuk memasang pertarungan besar lengan berkuasa melawan basil abnormal yang masuk ke dalam usus.

Selain itu, hati bayi tidak menghasilkan cukup jus empedu untuk melawan dengan spora.

Madu menyebabkan tantangan bagi usus bayi yang sedang berkembang:
Saat bayi mengonsumsi madu, spora botulinum mencapai usus kecil dan bertemu dengan populasi kecil mikroflora usus. Karena  basil usus bayi belum sempurna, maka spora akan dengan mudah bisa menguasai usus dan membentuk koloni clostridium botulinum. Koloni basil ini kemudian melepaskan racun yang disebut toksin botulinum, yang secara komersial disebut botox - yang digunakan dalam kosmetik.

Neurotoksin ini menguasai sistem saraf bayi dengan menyerang neuron dan mencegahnya mengirimkan impuls apa pun. Kurangnya impuls selalu menyebabkan penurunan fungsi otot, dan dalam kasus ekstrim, kelumpuhan.

Sehubungan dengan konsekuensi serius ini maka peneliti dan praktisi medis tidak merekomendasikan madu untuk bayi di bawah usia 12 bulan. Setelah usia 12 bulan, badan bayi memiliki cukup jus empedu dan cukup banyak koloni mikroflora usus untuk melawan dan mengurangi pertumbuhan basil clostridium botulinum.

Oleh karena itu, botulisme bayi yaitu alasan yang cukup baik untuk menjauhkan bayi dari madu selama beberapa bulan pertama.Tapi bagaimana kalau beliau menelannya secara tidak sengaja?

Baca juga : Manfaat Kurma untuk Bayi

Bagaimana Jika Ibu Secara Tidak Sengaja Memberi Madu Kepada Bayi?
Mungkin ada teladan ketika bayi secara tidak sengaja mencerna madu atau beberapa orang yang antusias memberi mereka makan madu. Dalam situasi menyerupai ini mengikuti tindakan ini:
  • Jangan panik: Panik tidak akan membantu. Botulisme tidak menyerang seketika.
  • Bawa bayi ke dokter: Ini yaitu solusi terbaik untuk situasi ini. Bawa bayi ke dokter anak dan ceritakan semua detail - jumlah madu dan ketika beliau mengonsumsinya. Dokter akan menganalisis situasi dan menyarankan tindakan yang tepat.
  • Teruslah mengamati: Begitu pulang ke rumah dari dokter anak, pantau bayi dengan saksama selama satu bulan berikutnya. Dokter kemungkinan besar akan menyarankan hal yang sama. Gejala botulisme bisa muncul hingga 30 hari semenjak menelan spora.
  • Jika ada sesuatu yang salah, kunjungi dokter: Percayalah pada perasaan ibu. Jika ada sesuatu yang salah dengan bayi maka bawa beliau ke dokter lagi.
  • Menyusui tanpa ketinggalan jadwal: Terus menyusui. ASI membantu menginduksi basil usus dan merangsang pertumbuhannya. Sebenarnya, basil usus bayi bisa berkembang dan hanya bisa menggandakan dengan pinjaman gula khusus tertentu yang secara langsung hadir dalam ASI. Ingat, ini yaitu basil yang sama yang mencegah spora clostridium botulinum berkembang biak.

Bayi akan baik-baik saja kalau tidak menunjukkan gejala botulisme hingga 30 hari tapi biarkan dokter memutuskan.

Madu Dalam Berbagai Bentuk Lain

Madu, dalam jumlah kecil, biasanya digunakan dalam makanan yang berarti Ibu bisa menemukan madu dari roti, yogurt, dan bahkan dalam biskuit. Roti dan biskuit mungkin telah mengalami proses pembuatan kudapan manis yang menyeluruh dan yoghurt mungkin telah mengalami pasteurisasi. Sehingga mungkin tampak cukup aman untuk dikonsumsi bayi namun kenyataannya, madu tetap tidak aman untuk bayi.

Air madu, campuran air hangat dan madu, juga tidak aman bagi bayi karena spora basil botulinum bisa bertahan di dalamnya.Suhu tinggi membunuh basil botulinum namun hanya bisa merusak dalam skala kecil bagi spora basil tertentu dan menunggu kondisi tepat untuk kembali berkembang biak.

Bahkan madu  yang dimasak atau madu yang dipanaskan sebelum dikonsumsi tidak menjamin keamanan.

Apakah Sirup Jagung dan Molase Aman untuk Bayi Di bawah usia 12 bulan?

Sirup jagung, dan bahkan tetes tebu, juga mengandung spora ini; Barang-barang ini biasanya TIDAK diproses dan dipasteurisasi. Jika seseorang merekomendasikan sirup jagung untuk mengurangi sembelit, cobalah metode lain (lihat artikel Sembelit Bayi ).

Madu untuk Batuk Bayi

Madu sangat efektif dalam mengendalikan batuk dan dianggap lebih baik daripada sirup batuk untuk bayi di atas usia satu tahun. Penelitian telah menunjukkan bahwa memberi bayi 1,5 sendok teh madu hanya 30 menit sebelum tidur efektif menenangkan batuk kronis yang disebabkan oleh infeksi bakteri.

baca juga : Manfaat kencur untuk Batuk Bayi

Alergi Madu Pada Bayi

Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, si kecil bisa berbagi alergi terhadap madu. Alergi di sini lebih mengacu pada reaksi alergi di antara bayi yang berusia lebih dari 12 bulan dan tidak sama sekali bekerjasama dengan botulisme bayi yang disebabkan oleh infeksi bakteri.

Cara untuk bisa mengidentifikasi alergi terhadap madu melalui gejala alergi makanan klasik.
  • Bengkak di verbal dan tenggorokan: Pembengkakan akan terkonsentrasi pada bibir dan otot tenggorokan lateral.
  • Mata abses dengan kemerahan: Kulit di atas kelopak mata episode atas akan abses dengan kemerahan pada mata.
  • Gatal-gatal kulit: Gundukan merah atau ruam yang bisa menyebabkan gatal ringan hingga berat. 
  • Hidung kongesti: Ini akan disertai dengan kemerahan dan gatal hidung disertai dengan debit yang terang dari itu.
  • Nyeri perut: Rasa sakit bisa disertai dengan diare, muntah dan mual.
  • Napas tersengal: Terdengar bunyi mengi ketika bernapas dan sesak napas secara umum bahkan ketika istirahat.
  • Kegelisahan dan kegelisahan: Akan terjadi kegelisahan yang tiba-tiba, dan kegelisahan dengan detak jantung yang meningkat.
  • Demam: Kenaikan suhu badan seiring dengan gejala yang disebutkan di atas.

Kondisi alergi parah disebut anafilaksis, yang menampilkan gejala alergi namun dengan intensitas majemuk. Anafilaksis karena madu jarang terjadi dan biasanya terjadi karena adanya serbuk sari pada madu dan bukan madu itu sendiri. Kendati demikian, amati bayi ketika memberinya madu untuk pertama kalinya setelaumur setahun.

Madu itu baik untuk kesehatan tapi selama si kecil sudah berumur lebih dari lebih renta dari 12 bulan. Botulisme bayi sangat serius dan dapat menyebabkan dampak jangka panjang pada kesehatan bayi.


Sumber http://www.makananbayi-sehat.com/2013/05/menu-makanan-bayi-rumahan-sesuai-umur.html