Senin, 18 September 2017

Mengenali Batuk pada Bayi

Batuk ialah cara badan untuk  melindungi diri sendiri. Batuk berfungsi sebagai metode yang digunakan badan untuk menjaga kebersihan susukan udara, membersihkan dahak di tenggorokan, postnasal drip (lendir hidung yang menetes ke adegan belakang tenggorokan), atau belahan makanan yang salah masuk.
Untuk menjalankan fungsi itu, ada dua jenis batuk yaitu:

  • Batuk kering: Jenis batuk yang terjadi saat bayi merasa  cuek atau alergi. Batuk jenis ini membantu membersihkan postnasal drip atau iritasi akhir sakit tenggorokan.
  • Batuk basah: Jenis batuk ini ialah hasil dari penyakit pernapasan yang disertai infeksi bakteri. Ini menyebabkan dahak atau lendir (yang mengandung sel-sel darah putih untuk membantu melawan kuman) untuk membentuk di susukan udara bayi. 

Bayi berumur kurang dari 4 bulan biasanya tidak sering batuk, jadi saat batuk itu menimpa bayi umur 0-4 bulan maka itu artinya serius. Pada kondisi dingin, bila bayi ibu batuk keras mampu jadi ialah respiratory syncytial virus (RSV), infeksi virus berbahaya bagi bayi.

Kemudian berdasarkan penyebabnya, menyerupai dilansir oleh ayahbunda.co.id, batuk mampu disebabkan oleh dua hal:

Batuk alergi.
Salah satu alergen untuk susukan napas disebut inhalan, karena zat-zat yang beterbangan di lingkungan terhirup oleh tubuh. Inhalan yang paling banyak menjadikan alergi ialah bubuk rumah, yang biasanya mengandung tungau (sejenis kutu kecil) bubuk rumah, partikel dari asap rokok, serpihan kulit binatang, serbuk sari tumbuhan, dan zat-zat kimia yang disemprotkan (obat nyamuk, minyak wangi, dan hairspray). Namun, alergen juga dapat berupa makanan, misalnya makanan ringan yang mengandung zat pewarna atau zat pengawet.

Jika anak kebetulan alergi dan mengisap inhalan, maka selaput lendir pada susukan pernapasannya akan terangsang untuk menghasilkan lendir lebih banyak dari biasanya. Akibatnya? Terjadi pembengkakan (edema). Ujung-ujung saraf dalam selaput lendir menjadi terangsang, dan batuklah ia.

Jika pembengkakan terjadi pada susukan pernapasan atas, yaitu di hidung, maka hidung akan tersumbat dan balita pun pilek. Biasanya, sih, disertai juga bersin-bersin. Sebaliknya, bila pembengkakan pada susukan pernapasan bawah, yaitu susukan di paru-paru secara menyeluruh, maka terjadi penyempitan susukan pernapasan. Akibatnya, anak uhuk-uhuk, sesak, dan napasnya berbunyi (mengi) alias asma.

Batuk non-alergi. 
Batuk jenis ini disebabkan infeksi kuman, terutama jenis virus dan bakteri. Proses pembengkakannya hampir sama dengan batuk alergi. Begitu kuman penyakit masuk, selaput lendir pada susukan pernapasan membengkak dan rusak. Akibatnya, produksi lendir berlebihan, hidung tersumbat, dan muncullah batuk.

Batuk non-alergi biasanya disertai demam dan gejala lainnya. Jenis basil yang sering jadi biang keladi infeksi susukan pernapasan atas akut (ISPA) ialah Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae. Tidak jarang, batuk yang bersifat kronis dikarenakan jenis basil penyebab penyakit tuberkulosis (TBC).

Cara Alami mengatasi Batuk pada Anak
Kadnag, bila dibawa ke dokter, anak akan diberi antibiotik. beberapa orangtua biasanya mengurangi penggunaan antibiotik, sehingga lebih memilih obat biasa atau bahkan obat tradisional.

Yang sering saya lakukan untuk mengatasi batuk anak dengan ramuan tradisional ialah dengan kencur, jeruk nipis dan madu.

Kencur diperas, kemudian diperas di atas saringan teh. Baru kemudian campurkan dengan perasan jeruk nipis dan madu. Kadang anak memuntahkannya kembali karena rasa kencur yang pedas, untuk menyiasatinya tambahkan madu yang banyak jadi rasanya manis.


Sumber http://www.makananbayi-sehat.com/2013/05/menu-makanan-bayi-rumahan-sesuai-umur.html

Kenali Croup pada Bayi dan Anak


Apa itu Croup?
Croup atau yang sering disebut dengan Laryngotracheobronchitis adalah penyakit pernapasan umum di mana pita bunyi (laring) dan tempat tenggorokan (trachea) meradang. Croup biasanya disebabkan oleh virus, menyerupai virus parainfluenza, adenovirus, atau respiratory syncytial virus (RSV). Croup dikaitkan dengan batuk keras, batuk menggonggong dan pernapasan yang berisik. Croup terjadi paling sering pada selesai demam isu dingin, terutama pada belum dewasa antara usia 3 bulan dan 5 tahun. 

Gejala dan Tanda Croup
Croup biasanya dimulai eperti flu biasa dengan pilek dan demam. Setelah beberapa hari, bunyi anak akan tampak serak dan anak akan mengalmai batuk yang keras. Suara batuknya sendiri terdengar menyerupai gonggongan anjing laut. 

Anak juga mungkin memiliki persoalan menarik udara ke paru-paru karena peradangan di akses napas. Suara berisik yang terjadi ketika menghirup disebut stridor. Batuk dan kesulitan bernafas terjadi paling sering di malam hari atau di di tengah malam. Dalam kasus croup spasmodik, anak mungkin tidak memiliki gejala flu sebelum batuk dimulai, tapi batuk dan gejala pernapasan yang sama menyerupai pada anak dengan Croup menular. 



Anak-anak yang lahir prematur atau belum dewasa dengan asma yang diketahui bisa mengalami  gejala Croup yang lebih parah. Secara umum, bagaimanapun, croup hilang dalam beberapa hari, meskipun gejala sesekali dapat menjadi parah. Kadang-kadang seorang anak yang mengalami kesulitan bernafas bisa emnderita batuk yang cepat, nafas tersengal-sengal atau dikombinasikan dengan batuk yang menggonggong. Warna kulit anak mungkin pucat dan biru di sekitar verbal karena kekurangan oksigen. Jika ibu melihat gejala serius ini, maka cepatlah bawa anak ke dokter.

Cara Mencegah Croup
Sulit untuk mencegah anak dari terserang Croup mengingat virus flu umum juga bisa menjadikan Croup. Sering  mencuci tangan dan menghindari kontak bersahabat dengan orang yang sakit dapat mengurangi risiko infeksi. 

Pengobatan untuk Croup
Antibiotik tidak membantu karena croup biasanya disebabkan oleh virus, bukan oleh bakteri. Jika anak menderita croup untuk pertama kalinya, hubungi dokter segera kalau ada tanda-tanda kesulitan bernapas, dehidrasi, demam tinggi, air liur, dan ketidakmampuan untuk menelan air liur. Ini mungkin merupakan tanda dari epiglottitis akut, nanah yang jarang namun berpotensi mengancam nyawa dari epiglotis. 
 
kondisi larink dikala menderita Croup
Jika anak menderita croup sebelum dan ibu mengenali gejala-gejalanya, cobalah langkah-langkah ini:
  • Berikan anak banyak cairan.
  • Topang anak di tempat tidur dengan bantal dan menjaga badan episode atas terangkat sehingga dia akan bernapas lebih mudah.
  • Beberapa anak merasa lebih baik ketika mereka menghirup udara masbodoh dan basah. Membawa anak ke jendela yang terbuka atau membuka pintu freezer.
  • Anak-anak lain membaik setelah menghirup hangat, udara beruap. Bawa anak ke kamar mandi setelah mengisi kolam dengan air hangat selama 10 menit. Minta anak menghirup uang lembab secara pribadi atau melalui handuk basah. Jika menggunakan handuk basah, bisa juga dilakukan di kamar.

Tidurlah cukup bersahabat untuk anak sehingga Ibu bisa mengamati perjalanan penyakit. Gejala dapat meningkatkan di siang hari, tetapi memperburuk lagi untuk dua atau tiga malam. 

segera hubungi dokter kalau anak tidak juga bisa bernapas dengan lebih mudah setelah perawatan di atas. Anak mungkin butuh oksigen, obat-obatan untuk membuka jalur napas dan cairan infus.

(sumber : parents.com)


Sumber http://www.makananbayi-sehat.com/2013/05/menu-makanan-bayi-rumahan-sesuai-umur.html

Benjolan pada Leher Anak, Diapain Nih?

Apa yang mommy rasakan ketika menemukan benjolan pada leher anak? Panik? Kaget? Takut?

Iya, saya merasakannya. Anak saya yang kedua, si Widya tertangkap tangan ada benjolan di lehernya. Tepatnya di bawah indera pendengaran kanan (agak maju dikit sih). Benjolannya pertama kali saya temukan di tahun 2015. Karena suatu hal, sama sekali belum mampu saya periksakan ke dokter.

Sekitar awal 2016, benjolannya membesar. Sangat-sangat jerawat hingga kelihatan. Padahal awalnya hanya terlihat ketika dia mendongak saja. Saat itu, benar-benar ibarat gendongan tapi di kanan.

Gejala lain yang muncul yaitu badannya sering hangat dan mukanya juga pucat. Walaupun si anak tidak mencicipi apa-apa, benjolannya tidak sakit, acara masih ibarat biasa, tetap saja saya panik. Akhirnya si adek saya bawa ke dokter anak.

Berbagai macam anutan muncul. Jangan-jangan tumor, jangan-jangan kanker. Apalagi pas di dokter anak, sang dokter tidak berani memberi vonis apa-apa alasannya yaitu benjolannya sudah lama. Sang dokter yang memang terlalu overcare juga sudah hingga membicarakan urusan operasi dan tips mencari kamar di rumah sakit. Seketika saya menyesali kealpaan saya alasannya yaitu terlambat membawa si adek ke dokter.

Oleh dokter anak, anak saya dirusuk ke dokter bedah anak. Kebetulan sang dokter bedah ini praktek di RS Surya Husada Denpasar pada hari yang sama, sehingga eksklusif kami samperin.

Udah takut banget kalau si adik harus operasi segala macam. Syukurnya sang dokter bedah yang sudah 11 tahun menangani kasus ibarat ini berkata untuk kasus ibarat ini sangat jarang hingga operasi. Sang dokter jauh berbeda dengan dokter anak yang sebelumnya, lebih kalem dan mampu menenangkan perasaan orangtua pasien yang sudah ketakutan.

Dokter bedah kemudian merujuk si adek ke dokter seorang hebat patologi untuk melaksanakan FNAB (Fine Needle Aspiration Cytology) atau biopsi jarum halus. Ini merupakan tindakan memeriksa suatu adegan tubuh dengan cara menyuntikkan sebuah jarum yang halus (lebih kecil dari jarum suntik biasa) ke adegan tubuh yang ingin diperiksa.

FNAB tidak berlangsung lama. Hanya menusukkan jarum kecil sekali di benjolan. Namun tetap saja si adek ketakutan dan menjerit. Hasil tesnya juga tidak lama, hanya menunggu sekitar satu jam dan hasil sudah keluar.
Ternyata, dari test itu tertangkap tangan bahwa benjolan itu merupakan jawaban dari Reactive lymphoid hyperplasia yaitu pembesaran kelenjar getah bening.

Saat menelpon dokter bedah anak untuk memberikan hasil test,  dokter bilang bahwa kasusnya si adek tidak perlu buru-buru. Saya kemudian diminta konsultasi lagi pada jadwal dia yang berikutnya.

Beberapa hari kemudian, saya kembali konsultasi ke dokter bedah anak. Sang dokter mengatakan bahwa si adek terkena radang sekunder yang membuat benjolannya tambah besar. Akhirnya diberikan antibiotik selama seminggu, dan diminta kontrol lagi ahad depan pada hari yang sama.

Selama seminggu, benjolan berkurang drastis, tidak lagi jerawat ibarat hari kemarin. Namun masih ada sisa, sehingga saya kembali kontrol ahad depannya. Karena hasil obat yang memuaskan, dokter kembali menunjukkan antibiotik dengan jenis serta dosis yang sama selama seminggu.



Seminggu kemudian, benjolan itu ternyata masih ada dengan ukuran yang sama ibarat tahun lalu ditambah dua benjolan gres dengan ukuran kecil-kecil.  Saat kontrol lagi, si adek dan juga kakaknya Cuta (yang ternyata setelah saya cek juga memiliki benjolan serupa tapi lebih kecil) dirujuk ke dokter anak seorang hebat kelenjar untuk menjalani tes mantoux.

Apa itu test mantoux? Ini merupakan alat diagnostik yang hingga ketika ini mempunyai sensitivitas dan spesifisitas cukup tinggi untuk mendiagnosis adanya infeksi tuberkulosis. Prosedurnya yaitu dengan menyuntikkan tuberkuloprotein ke bawah kulit. Lokasi penyuntikan di sekitar lengan.

Kenapa belum dewasa saya harus menjalani test ini padahal hasil FNAB-nya mengambarkan pembengkakan kelenjar getah bening? Karena di keluarga kami pernah ada riwayat TB sehingga disinyalir belum dewasa tertular.

Test ini mungkin hanya ibarat suntikan, tapi efeknya sungguh berbeda pada anak 3 tahun. Si Adek menangis jejeritan, meronta-ronta padahal sudah dipegangi oleh perawat. Suntikannya gagal alasannya yaitu obatnya keluar sehingga test harus diulang di lengannya lagi satu. Saya tidak heran kenapa si Adek ketakutan. Metode suntikannya tidak ibarat suntikan mampu yang asal suntik lalu masukin obat. Tidak. Setelah disuntik, dengan posisi jarum semasih di kulit, sang dokter memastikan posisi jarum di jaringan kulit yang sempurna sebelum memasukan obat. Inilah yang membuat si Adek dan kakaknya menjerit kesakitan.

Setelah test, kami diminta kontrol 3 hari kemudian alasannya yaitu hasil test gres akan kelihatan dalam jangka waktu 48-72 jam. Reaksi tubuh terhadap penyuntikan ini nantinya akan berupa munculnya benjolan kemerahan di sekitar suntikan. Dinyatakan tuberkulosis negatif apabila nilai indurasinya 0-4 mm. Di sisi lain, dinyatakan negatif tuberkulosis apabila nilai indurasinya diatas 10 mm. Jika nilai indurasi berkisar antara 5-9 mm, maka dinilai meragukan (ref: artikelkesehatanwanita.com)

Syukurnya, selama 3 hari itu sama sekali tidak ada tanda-tanda benjolan di lengannya anak-anak. Bekas suntikan memudar dengan cepat, dan ketika kontrol dokter mengatakan bahwa mereka tidaklah terkena TB.

Seketika saya lega. Kenapa? Sungguh mommy, pengobatan TB itu tidaklah gampang. Penderita harus minum obat setiap hari selama enam bulan. Tidak boleh putus barang satu hari saja. Kalau lupa sehari, basil akan resisten terhadap obat. Pada bulan-bulan awal bahkan 4 biji obat yang gedenya minta ampun. Saya membayangkan belum dewasa saya menelan obat-obatan begitu, seketika rasanya mau lemas.

Syukurnya mereka negatif untuk TB. Kemudian, apa yang tolong-menolong terjadi pada mereka hingga memiliki benjolan ibarat itu? Apa pengobatan selanjutnya?

Sang dokter yang juga merupakan seorang hebat kelenjar ini mengatakan bahwa belum dewasa saya mengalami suatu jenis radang yang membuat kelenjar getah bening mereka membengkak (hasil FNAB terang kok, dok). Hal ini katanya umum terjadi pada beberapa anak, tidak akan menghipnotis kesehatan mereka dan juga tidak membutuhkan pengobatan tambahan. Dokternya sendiri bilang benjolan akan hilang dengan sendirinya. Saya hanya harus mengobservasi belum dewasa dan melaksanakan pemeriksaan kalau terjadi radang sekunder yang menjadikan jerawat besar ibarat kemarin.

Ini melegakan. Sungguh, setelah hampir sebulan berkutat dengan problem benjolan ini hingga membayang operasi segala macam.  Segala macam ketakutan, kecemasan dan kekhawatiran yang menyita perhatian dan tenaga kesudahannya mampu ditanggalkan (bahasanya novel banget hahahah). Namun biarpun begitu, tetap saya saya masih was-was. Anak saya dua-duanya mengalaminya, saya jadi menduga-duga penyebabnya apa walaupun dokternya tidak mampu menyebut penyebabnya secara spesifik.

Sampai seminggu setelah konsultasi terakhir, tidak ada problem kesehatan berarti bagi mereka. Semoga benjolan tersebut memang mampu hilang dengan sendirinya.

Nah, postingan saya kali ini tujuannya untuk membuat mommy tahu, bahwa tidak semua gejala penyakit harus ditanggapi dengan ketakutan. Namun tetap ya harus waspada, alasannya yaitu benjolan yang tidak wajar ibarat ini mampu jadi sesuatu yang mengkhawatirkan kalau tidak ditindaklanjuti.

Atau mungkin ada mommy yang pernah mengalami problem ibarat belum dewasa saya? 


Sumber http://www.makananbayi-sehat.com/2013/05/menu-makanan-bayi-rumahan-sesuai-umur.html

Pemberian Susu Bayi Lewat Botol, Panduan dan Tips

Ibu memutuskan untuk memperlihatkan susu bayi lewat botol susu? ada beberapa tips dan panduan nih yang mampu dibaca, diambil dari WebMD. com.

Lebih baik botol Kaca atau botol plastik? 

Beberapa bayi memiliki kesukaan tersendiri pada suatu jenis botol. Namun sebagai Ibu, ada beberapa hal yang patut dipertimbangkan:

Botol plastik lebih ringan dari beling dan anti pecah. Tetapi jangka waktu penggunaannya tidak selama menyerupai menggunakan botol kaca. Di masa lalu, beberapa orang bau tanah memilih botol beling untuk menghindari materi kimia yang disebut bisphenol A (BPA) yang digunakan dalam beberapa botol plastik. Namun sekarang, beberapa botol plastik yang dijual di pasaran sudah BPA Free.

Apa yang harus kita tahu wacana puting / dot bayi
Sebagian besar terbuat dari silikon atau lateks dan memiliki aneka macam macam bentuk. Kadang dot memiliki tingkat ajaran yang berbeda, berdasarkan ukuran lubang pada dot. Ibu mungkin harus mencobakan beberapa jenis dot sebagai pengenalan dan juga memahami yang mana yang bayi suka. Periksa dot sesering mungkin untuk melihat tanda-tanda retak. Gantilah dot dengan teratur terutama bila sudah aus atau berubah warna.

Cuci Botol dan Dot
Ibu dapat mencucinya dengan deterjen khusus dan air panas, dengan tangan atau dalam mesin basuh piring. Lakukan setiap kali digunakan. Untuk botol plastik, lebih baik dicuci dengan tangan sebab beberapa studi pertanda bahwa materi kimia plasti mampu bocor bila terkena suhu panas. kebanyakan andal merasa tidak perlu untuk merebus botol, kecuali pada bulan-bulan awal bayi.

Hanya ASI atau Formula
Pemberian air dan jus tidak dianjurkan untuk dilakukan lewat botol. Penggunaan botol hanya untuk santunan ASI yang dipompa atau susu formula. Campurkan susu formula sesuai dengan takaran. Menambahkan terlalu banyak air mampu mengurangi kandungan gizi selain juga menurunkan asupan garam pada bayi yang mampu menjadikan kejang. Mengurangi air pada campuran susu formula  juga tidak terlalu cantik untuk perut dan ginjal bayi.

Cara Pilih Susu Formula
Kebanyakan orang bau tanah mulai dengan susu yang terbuat dari susu sapi. Ibu bekerjsama juga dapat membeli susu kedelai dan susu sapi jenis hypoallergenic. Pastikan memperlihatkan susu yang diperkaya zat besi. Ibu dapat membeli susu formula dalam bentuk bubuk, terkonsentrasi, atau siap digunakan. Di umurnya yang 6 bulan, bayi harus minum antara 6 dan 8 ons per satu kali minum.

Hangat atau Suhu Ruangan?
Untuk bayi, lebih baik memperlihatkan susu dalam suhu kamar, atau cuek menyerupai suhu air normal. Jika Ibu membuat susu formula hangat, rendam terlebih dahulu susu dengan air dingin, atau guyur dengan air mengalir selama 1-2 menit. Kocok susu dan teteskan sedikit di punggung tangan untuk menguji suhu. Jangan mengujinya di pergelangan tangan, adegan itu kurang sensitif terhadap panas.

Cara menggendong bayi ketika memperlihatkan susu formula

Pakaikan celemek pada bayi dan siapkan kain untuk membersihkan susu yang meleber dari bibirnya. Dudukkan bayi dengan kepala sedikit lebih tinggi dari tubuhnya. Pegang botol dan perhatikan selama beliau menyusu. Coba untuk sendawakan bayi di pertengahan konsumsi susu untuk mencegah gumoh atau muntah.



Bagaimana Ibu tahu kapan bayi simpulan minum?
Si kecil akan membiarkan Ibu tahu kapan beliau simpulan minum susu. Bayi mungkin berhenti mengisap, berpaling dari botol, atau mendorong botol menjauh. Ibu mampu memberinya kesempatan untuk berubah pikiran, tapi jangan memaksa bayi menghabiskan semua yang ada di botol. Jika bayi gumoh, maka Ibu lebih baik mengurangi sedikit asupan susunya.


Cara menyendawakan bayi
Jika bayi perlu bersendawa selama atau setelah makan, peluklah bayi di pangkuan atau mampu juga lekatkan di dada ibu. Tepuk lembut atau gosok punggungnya. Ibu mampu juga dapat meletakkannya di pangkuan dengan posisi perut di bawah, tahan kepalanya dan tepuk pelan punggungnya. Jangan khawatir bila bayi ibu tidak bersendawa, sebab tidak semua bayi melakukannya.

Jika bayi gumoh banyak, maka sendawakanlah beliau setiap beberapa menit selama menyusui. Jangan baringkan bayi atau bermain dengannya selama 45 menit setelah beliau makan. Memeluk bayi dalam posisi tegak atau menopang tubuhnya di dingklik bayi setelah makan. Sehabis gumoh, kondisi bayi akan lebih bila beliau didudukkan.

Haruskah Ibu ganti susu formula?
Jika bayi ibu gumoh terlalu banyak atau rewel, permasalahannya mampu jadi yakni jenis susu formula yang diberikan.  Kadang-kadang, bayi mampu memiliki alergi yang dapat menjadikan hal-hal menyerupai diare, muntah, atau, kulit merah kering. Jika Ibu melihat ini, maka konsultasikanlah pada dokter.

Berapa lama susu mampu disimpan?
Buanglah selalu susu formula yang tersisa di dalam botol. Taruh paket susu formula cair yang sudah dibuka di kulkas dan gunakan selama 48 jam. Jika ibu menggunakan campuran susu formula bubuk, Ibu mampu menyimpannya hanya selama 24 jam di kulkas. Jika susu di luar kulkas lebih dari 2 jam, maka sebaiknya dibuang. buatlah susu formula sesuai kebutuhan bayi, jangan dalam jumlah besar.

Mengenai menyimpanan ASI, mampu dilihat di postingan Manajemen Asi Perah untuk Ibu Bekerja

Sumber http://www.makananbayi-sehat.com/2013/05/menu-makanan-bayi-rumahan-sesuai-umur.html

Tips Merebus Botol Kaca ASIP

Apakah Ibu menggunakan botol beling untuk menampung ASI perah? Nah, sehabis pakai, botol beling tersebut  harus dicuci dan disterilkan. Cara sterilisasi biasanya dilakukan dengan cara merebusnya dalam air mendidih.

Nah, berdasarkan pengalaman pribadi, ada beberapa cara yang mampu digunakan dalam merebus botol beling wadah ASIP. Apa saja?

Air
Jika Ibu menggunakan air sumur atau air tanah, maka biasanya akan meninggalkan lapisan putih pada bab dalam atau pun luar botol. Nah, cara mensiasatinya adalah, gunakan air matang. Air yang sudah direbus terlebih dahulu, dan kemudian didinginkan, maka kandungan kapurnya akan mengendap.  Kaprikornus dikala digunakan kembali untuk merebus botol, kandungan kapur yang menimbulkan lapisan putih sudah berkurang.


Posisi meletakkan botol
 
Setelah merebus, biasanya botol dalam kondisi panas. Jangan letakan botol dalam posisi terbalik, alasannya yaitu uap panas yang terbentuk akan terkumpul di dasar botol (yang berada di posisi atas). Saat suhu botol mendingin, uap itu akan terkondensasi dan meninggalkan tetes tetes air sehingga bab dalam botol masih tetap basah.

Letakan botol dalam posisi tengadah (bagian verbal di atas) sehingga uap air mampu keluar dengan bebas. Air di bab dalam botol juga akan menguap jawaban dari suhu botol yang tinggi. Untuk menghalangi masuknya bubuk ke bab dalam botol, maka tutup botol-botol yang masih panas itu dengan kain bersih, atau penutup yang berpori. Jangan gunakan tutup panci atau plastik alasannya yaitu uap akan tertahan sehingga membentuk tetesan air yang mampu kembali jatuh ke dalam botol.

Setelah bab dalam botol kering dan suhunya dingin, maka cepat-cepat tutup botol dengan penutupnya untuk menghindari masuknya kotoran atau debu.

Untuk panduan, ASI perah secara lengkap, silahkan mampir ke artikel Manajemen ASI Perah untuk Ibu Bekerja




Sumber http://www.makananbayi-sehat.com/2013/05/menu-makanan-bayi-rumahan-sesuai-umur.html

Ketika Balita Tidak Mendengarkan Orangtua

Apakah balita seringkali bersikap seolah tidak mendengar apa yang Ibu katakan? Atau, mereka sama sekali tidak merespons setiap Ibu mengatakan atau meminta sesuatu?

Yap, itulah balita-balita saya. Si Cuta dan Widya. Anak-anak yang dengan siapa blog ini bertahan dan terus berkembang. Cuta sekarang mendekati umur 5, sementara Widya gres saja berulang tahun yang ke-3. Wow, betapa cepat waktu seakan berlalu.

Oke, dengan dua balita sehat laki-laki yang sedang aktif-aktifnya, mungkin Ibu bisa membayangkan bagaimana kondisi di rumah. Anak-anak yang berlarian, berteriak, berebut mainan, bertengkar dan juga tidak mendengar apa pun juga. Jangankan merespons dikala saya meminta ‘Adek, rapikan mainan!”, bahkan dikala saya memanggil “Adek, jangan lari!” pun mereka melengos begitu saja.

Namun, saya menganggap itulah mereka dengan perkembangan balita mereka. Anak-anak yang bahkan hingga harus dipanggil sepuluh kali hingga saya lelah sendiri. jadi alih-alih menunggu mereka merapikan mainan, balasannya saya yang melakukannya alasannya yaitu itu lebih menghemat energi.

Tapi sebenarnya, apakah ini wajar?
Nah, menyerupai biasa. Saya akan membicarakan hal ini berdasarkan sebuah sumber. Kali ini saya ambil dari laman perilaku balita di newkidscenter.com. Selain untuk sharing, ini juga untuk pembelajaran pribadi. Karena saya merasa masih amat sangat kurang dalam memahami kenapa si krucil-krucil sama sekali tidak merespons dikala saya memanggil.

Balita kadang kala tidak akan mendengarkan orang bau tanah mereka alasannya yaitu ketidakmampuan mereka untuk memperhatikan. Jika Ibu terus mengulangi perintah sepuluh kali ke anak maka sang anak bisa membuatkan kebiasaan tidak mendengarkan Ibu hingga Ibu setidaknya mengatakan perintah sepuluh kali lebih.

Sikap mereka yang seolah tidak mendengar juga mungkin berarti sedang mencari perhatian. Namun, kalau Ibu terus mengomel, maka si balita tidak akan tidak akan bisa meningkatkan keterampilan mendengarkan; sebaliknya, hal itu mungkin  mereka kesulitan untuk mendengarkan guru dan teman-teman.
Nah, mengapa balita kadang tidak mendengarkan orangtua mereka?

Salah satu alasannya yaitu mereka mungkin kurang bisa memahami setengah dari kata-kata yang diucapkan kepada mereka. Oleh alasannya yaitu itu, kalau anak tidak akan mendengarkan, kadang kala itu memang merupakan bab dari proses  Anda kadang-kadang, itu yaitu pengembangan alami mereka dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun, kalau mereka tidak pernah mendengarkan  Ibu, mungkin merupakan menandakan sebuah masalah sehingga Ibu perlu berkonsultasi dengan dokter anak.
Beberapa masalah tersebut di antaranya:

Keterlambatan perkembangan balita terutama dalam kemampuan kognitif dan Lisan
Pada umur dua tahun, seorang balita sehat biasanya sudah bisa memahami perintah yang diberikan pada mereka. Namun, belum dewasa dengan keterlambatan kognitif atau mulut mungkin bisa mendengar perintah tapi tidak menafsirkannya. Jika anak Ibu belum bisa mengikuti perintah kecil di usianya yang dua tahun itu, maka berkonsultasi dengan dokter anak.

Tantangan
Anak keras kepala biasanya menggunakan telinga selektif sebagai cara pembangkangan. Anak-anak mungkin hanya tidak ingin mendengarkan beberapa perintah Ibu dan mulai mengabaikan. Meskipun pada kenyataannya mereka memahami mereka dengan sempurna.

Gangguan Spektrum Autisme
Anak-anak yang menderita gangguan autisme spektrum mungkin juga tampak tuli terhadap perintah orangtua mereka. Jika anak menunjukkan tanda-tanda ini, cara terbaik yaitu konsultasi ke dokter

Penurunan Pendengaran
Anak-anak yang lahir tuli atau yang telah menderita beberapa jenis stress berat setelah lahir mungkin kehilangan kemampuan mereka untuk mendengar. Salah satu cirinya yaitu anak yang tidak menanggapi bunyi atau bunyi dalam beberapa bulan pertama mereka.

Gangguan Pengolahan Sensorik
Anak-anak yang menderita gangguan pengolahan sensorik dapat mendengarkan bunyi orang tua, tetapi mereka tidak dapat memahaminya alasannya yaitu otak mereka tidak bisa memproses nada atau bunyi yang dibuat dengan cara yang normal. Gangguan ini membuat anak tidak bisa merespon orangtua atau mengambil bab dalam komunikasi.

Lalu bagaimana cara menanganinya?


Dari laman yang sama, saya mendapat beberapa cara. Yaitu:

Baca Buku untuk Balita
Membacakan mereka buku bisa meningkatkan kemampuan anak untuk mendengarkan. Cobalah membaca dengan keras dan juga mengubah intonasi bunyi sehingga anak tidak kehilangan minat. Belilah buku gres dalam jangka waktu berkala, sehingga anak tidak bosan dan mereka akan terus mendengarkan dengan penuh minat demi mengetahui apa yang terjadi selanjutnya dalam cerita.

Catatan penulis: bab ini suer, benar banget. Anak-anak saya selalu suka setiap dibacakan buku cerita. Bahkan, mereka selalu meminta.

Turunkan Volume Suara dikala memberi mereka perintah
Memberi perintah sambil berteriak dan bangkit akan menakuti ia dan ia tidak akan mendengar apa yang Ibu katakan. Oleh alasannya yaitu itu, yaitu inspirasi yang baik untuk menurunkan volume bunyi dikala memberi anak perintah. Dengan cara ini, ia akan mendengarkan Anda dan bertindak atasnya juga.

Catatan penulis: Hmm... bab ini sepertinya agak... yah, begitulah. Anak-anak, tetap ga dengar

Berbagi dengan Balita
Makan bersama dengan seluruh keluarga yaitu cara yang mengagumkan untuk membuat anak mendengarkan. Ketika semua anggota keluarga berkumpul di satu meja dan makan makanan mereka bersama-sama, mereka akan berinteraksi satu sama lain dan anak akan menerima kesempatan untuk mendengar dan juga terlibat dengan mereka.

Nyatakan Pesan dengan Jelas

Anak-anak memiliki rentang perhatian yang sangat kecil, sehingga Ibu janganlah mengobrol perihal sesuatu sebelum menunjukkan perintah kepada anak. Sebaliknya, cobalah untuk menunjukkan perintah dalam kata-kata kecil dan tepat, sehingga anak dapat dengan mudah mendengarkan dan memahami.

Beri Contoh
Jika Ibu menunjukkan anak perintah tapi si anak tidak mendengarkan, tindak lanjuti perintah itu sesegera mungkin dengan menunjukkan anak apa yang Ibu ingin ia lakukan. Misalnya, dikala Ibu menyuruh mereka merapikan mainan dan mereka tidak mendengar, maka Ibu rapikan mainan itu dengan cepat sehingga bisa melihat. Kalau perlu ajak mereka turut serta.

Memperkuat Pesan 
Setelah menunjukkan perintah kepada anak, cobalah untuk memperkuat perintah itu dengan gerakan fisik. Misalnya, kalau Ibu ingin ia pergi ke kawasan tidur maka matikan lampu, sentuh bahunya dan katakan bahwa sudah waktunya bagi ia untuk pergi tidur.

Berikan Peringatan pada Balita

Berikan anak peringatan dikala sebuah perubahan terjadi secara tiba-tiba. Misalnya, kalau Ibu akan keluar dengan dia, katakan padanya bahwa ia harus meninggalkan acara dan menemani  Ibu. Peringatan ini harus diberikan dengan segera alasannya yaitu anak sama sekali belum bisa melacak dan menghitung waktu.

Berikan Balita Instruksi yang Realistis

Jangan meminta anak untuk melaksanakan semua pekerjaan sekaligus. Misalnya, dikala meminta ia untuk membersihkan kamarnya, katakan padanya pertama untuk merapikan buku-bukunya. Setelah ia selesai dengan buku, gres minta ia merapikan mainan dan lainnya. Dengan cara ini, balita akan melaksanakan hal-hal yang Ibu minta.

Memotivasi Balita Ibu
Memberi perintah dengan berteriak hanya akan menakuti anak.  Cobalah untuk mengatakan sesuatu yang positif pada selesai perintah Ibu. hal ini bertujuan untuk mendorong dan memotivasi anak untuk melaksanakan apa yang Ibu katakan.

Memberi Contoh Baik untuk Balita
Memberi pola yang baik bagi anak  dengan mendengarkan anak dikala mereka berbicara akan membuat mereka mendengarkan Ibu. Karena dikala ia melihat Ibu memperhatikan apa yang ia katakan, ia juga akan mulai memperhatikan apa yang Ibu katakan padanya.

Tips sederhana ya sebenarnya, Bu. Hanya saja, menyerupai saya, kadang melaksanakannya sulit alasannya yaitu kita memandang duduk perkara dari sudut pandang orang dewasa. Kita, tanpa sadar menganggap mereka orang dewasa, yang seharusnya sudah menyahut dengan dua tiga kali panggilan. Kita lupa, bahwa dunia anak dan dunia orang remaja itu berbeda.



Sumber http://www.makananbayi-sehat.com/2013/05/menu-makanan-bayi-rumahan-sesuai-umur.html

Cara Agar Anak Berhenti Mengompol

Topik kali ini pas banget, Bu, ihwal bagaimana membuat anak supaya berhenti mengompol.  Iya, Widya di umurnya yang 3 tahun kadang masih mengompol. Berbeda dengan kakaknya yang benar-benar sudah bebas ompol di umur yang sama. Walaupun kadang susah, tetapi dengan diingatkan supaya berdiri dan bilang kalau beliau mau kencing, perlahan si Widya mengikutinya juga.

Namun, Ibu juga perlu tahu kenapa sih seorang balita sehat masih saja mengompol?

Masalah mengompol ini memang sangat umum di kalangan anak-anak. Ibu mungkin tidak sering mendengar perihal itu karena biasanya orangtua aib untuk membicarakan ihwal anaknya yang masih mengompol. Namun sebetulnya tidak perlu malu, karena balita mengompol itu bisa disebabkan oleh beberapa hal.

Mengapa Anak-anak mengompol?

Ada sejumlah alasan yang berbeda mengapa belum dewasa mengompol. Beberapa alasan itu di antaranya?

Keterlambatan pematangan kandung kemih
Hal ini terjadi dikala sinyal antara otak dan kandung selama tidur diperlampat karena beberapa alasan. Kaprikornus memang, karena menyangkut perkembangan balita, Ibu tidak akan bisa memaksakan belum dewasa supaya segera  berhenti mengompol.

Rendahnya hormon anti-diuretik (ADH) selama tidur
Masalah ini terjadi dikala hormon yang mengontrol jumlah produksi  urin kita tidak seimbang.

Fungsi Kandung Kemih yang lemah
Walaupun ukuran kandung kemih anak mungkin normal, namun fungsi yang lemah memungkinkan terjadinya ketidaksinkronan data antara yang ada di otak dan keadaan yang sebenarnya. Otak mungkin saja mendapatkan sinyal bahwa kandung kemih anak penuh, bahkan dikala kenyataannya tidak. Kaprikornus urin anak akan keluar demi mengosongkan kandung kemih.

Sembelit
Nah, sembelit juga ternyata berdampak pada mengompolny anak. Hal ini terjadi akhir tekanan yang terjadi pada kandung kemih.

Dokter anak umumnya menganggap mengompol normal untuk belum dewasa hingga usia 6. Ada banyak faktor yang dapat berkontribusi untuk gangguan ini. Jika anak masih saja mengompol setelah usia itu, maka Ibu harus konsultasi ke dokter.



Cara membuat Anak berhenti mengompol

Batasi Asupan Cairan Sebelum tidur
Membatasi jumlah cairan anak yang dikonsumsi anak sebelum tidur bisa mengurangi kemungkinan ngompol. Walau cara ini memang tidak selalu berhasil. Namun kebanyakan dokter tidak merekomendasikan hal ini karena takutnya anak akan menganggap ini sebagai hukuman atas kesalahan mereka. padahal tidak. Mengompol bukan kesalahan.

Ajak Anak kencing sebelum tidur.
Pastikan anak mengosongkan nya kandung kemih sebelum tidur. Memastikan kandung kemih kosong dapat membantu mengurangi kemungkinan mengompol di malam hari.

Gunakan Alarm Mengompol (Bedwetting alarm)
Alat ini mungkin belum lumrah di Indonesia, tetapi sudah ada di luar negeri. Sebuah alarm mengompol yaitu perangkat yang dipakai pada pakaian atau pakaian dalam anak. Alat ini dihubungkan dengan alarm yang akan membangunkan anak dikala urin keluar untuk pertama kalinya. Anak akan berdiri dan menghentikan pembuangan urin yang tidak disengaja itu. anak akan meminta ke kamar mandi untuk menyelesaikan kencing.

Penggunaan  alat ini dinyatakan sebagai salah satu cara  yang paling efektif  demi menghentikan problem mengompol secara jangka panjang. Banyak keluarga telah menemukan alat ini sebagai sebuah solusi yang lebih baik daripada grafik reward atau bahkan obat dalam beberapa kasus.

Jangan Menyalahkan, Jangan Mengkritik
Jangan menyalahkan anak dikala mereka mengompol. Seringkali, ini terjadi di luar kendali mereka. Kadang tanpa disalahkan pun, anak sudah merasa buruk karena mereka mengompol. Dukung anak Ibu, tunjukkan bahwa Ibu dan keluarga mencintai mereka, tidak peduli apakah mereka masih mengompol atau tidak.

Jelaskan kepada anak Anda
Ketika mengompol menjadi sebuah masalah, anak Ibu mungkin akan merasa buruk atau bertanya pada Ibu ihwal mengapa mereka mengompol. Jelaskan kepada mereka dengan cara sederhana, bahwa antara kandung kemih dan otak mereka belum berbicara satu sama lain dengan benar, dan kedua organ itu butuh hal-hal berbeda supaya bisa berkomunikasi secara efektif. Sekali lagi, jangan pernah menyalahkan anak karena mengompol.

Melatih kandung kemih
Melatih kandung kemih dilakukan dengan cara meminta anak menahan kencing selama beberapa menit dikala mereka ingin pipias. Hal ini akan memperkuat kemampuan anak untuk mengontrol pedoman urin dan membantu mereka untuk terhindari dari mengompol di malam hari.

Konsultasi dengan dokter

Hal ini perlu dilakukan kalau urusan mengompol sudah menjadi masalah. Dokter akan memantau kemajuan anak. Dokter juga akan memiliki solusi untuk membantu dan mengevaluasi keseluruhan akar penyebab masalah.

Mempertimbangkan penggunaan Obat
Ada obat yang dapat membantu mengontrol kandung kemih, tetapi hanya dokter anak yang boleh menentukan apakah anak Ibu memang harus mendapat obat itu atau tidak. Obat-obatan menyerupai hanya untuk jangka pendek dan akan dihentikan kalau anak berhenti mengompol.


Sumber http://www.makananbayi-sehat.com/2013/05/menu-makanan-bayi-rumahan-sesuai-umur.html

Berapa Lama Bayi boleh Dibiarkan Menangis?

Iya, berapa lama bayi boleh dibiarkan menangis? Ada semacam kepercayaan bahwa bayi menangis itu untuk melatih paru-paru. Atau, membiarkan bayi menangis dalam jangka waktu yang lumayan lama itu semacam cara biar bayi tidak terbiasa manja, bacin tangan dan sebagainya. Namun apakah itu benar?

Menangis merupakan hal normal dan adegan dari perkembangan mereka. tangisan normal itu bukan selalu berarti bayi sakit. hanya saja, bayi yang menangis terlalu lama mampu jadi pertanda   bahwa bayi merasa tidak nyaman atau tidak aman. bayi di bawah empat bulan biasanya menggunakan tangis untuk mengekspresikan kebutuhan mereka.

Penelitian telah memperlihatkan bahwa bawah umur yang dibiarkan menangis memiliki perubahan dalam hal konsiten otak mereka terhadap penelantaran emosional dan fisik, beberapa bahkan memperlihatkan tanda-tanda kerusakan mental di kemudian hari. Karena itu, usia bayi benar-benar sangat menentukan, seberapa lama mereka harus dibiarkan menangis. Dilansir dari newkidscenter.com, ada beberapa hal yang perlu Ibu ketahui.

Bayi gres lahir hingga umur 3 bulan
Ibu harus menjawab tangisan bayi pada usia ini dengan segera. Mereka menangis sebab mereka membutuhkan sesuatu, sama sekali bukan sebab mereka manja. Ketika mereka menangis dan Ibu pribadi merespons, ini ialah bentuk awal komunikasi antara bayi dan insan lainnya. Jika Ibu tidak menjawab kebutuhan bayi saat menangis, secara tidak pribadi Ibu membuat mereka tahu bahwa kebutuhan mereka tidak layak untuk dipenuhi. Bayi yang dibiarkan menangis lama dalam usia ini kemungkinan akan mengalami kesulitan emosional dan duduk perkara kepercayaan di kemudian hari.


Usia setelah 3 hingga 4 bulan
Di usia ini, bayi biasanya menangis saat popok mereka basah, lapar atau lelah. Sebagai orangtua, Ibu biasanya akan mampu mengetahui pola-pola ini dengan mudah. setelah Ibu mengenal rutinistas bayi, Ibu mampu memenuhi kebutuhan mereka sebelum mereka menangis. Tangisan akan mampu dihindari. Makara jikalau bayi menangis dalam jangka waktu yang lama, maka Ibu akan tahu jikalau bayi mungkin saja sedang tidak enak badan.

Umur 5 hingga 6 bulan
Pada umur ini, bayi harus mulai berguru untuk "menenangkan diri sendiri". ibu mungkin mampu membiarkan mereka menangis selama enam menit pada satu waktu, gres kemudian menghampirinya. Bayi masih perlu tahu bahwa Ibu berada di sebelah mereka, dan ini mampu membantu proses bonding antara Ibu dan Bayi. Seperti kita tahu, proses bonding ini merupakan adegan dari perkembangan anak.

Namun jikalau bayi menangis terus-menerus pada usia ini, Ibu mungkin perlu berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan tidak ada yang salah dengan bayi secara fisik.

Untuk usia bayi yang lebih tua, Ibu mampu membiarkan bayi menangis selama beberapa lama. Tergantung jenis tangisan bayi. Pada usia ini, bayi sudah mampu membuatkan pola-pola menangis tertentu, yang jikalau Ibu amati, tangisanny akan berbeda jikalau ia lapar, manja atau kesakitan. Jika ia menangis sebab lapar dan sakit, maka segeralah hampiri bayi.






Sumber http://www.makananbayi-sehat.com/2013/05/menu-makanan-bayi-rumahan-sesuai-umur.html

Kerang untuk Makanan Bayi

Makanan bayi sehat - Sebagai salah satu makanan laut, kerang tentu memiliki kandungan protein yang tinggi. Protein memiliki manfaat yang cantik untuk pertumbuhan anak. Hanya saja, ibarat halnya udang, tentu kerang tidak mampu diberikan secara sembarangan kepada bayi.

Alergi kerang mampu menjadikan dampak serius bagi kesehatan anak. Faktor utama yang patut dipertimbangkan adalah  riwayat kesehatan keluarga, khususnya mengenai penyakit atopik ibarat asma dan alergi.

Jadi, kapan bayi boleh makan kerang?
Biasanya, dokter akan menyarankan bayi sampai umur 9 bulan untuk memberi anak makanan berupa jenis ikan (seperti salmon) dan setahun untuk kerang (sama halnya dengan udang dan lobster). Namun pada beberapa kasus, khusus untuk bayi dengan riwayat alergi ibarat di atas,  kerang sebaiknya gres diberikan dikala anak berumur 3 tahun.

Bagaimana Memperkenalkan Kerang untuk Bayi
Setelah mengetahui kapan belum dewasa mampu makan kerang, langkah berikutnya ialah untuk mengetahui bagaimana memberi makan kerang untuk bayi.

Metode pertama tentunya dengan memperkenalkan kerang hanya satu jenis setiap sekali pemberian. Campur kerang dengan bubur, jangan memperlihatkan dalam bentuk finger food.

Perkenalkan kerang dalam keadaan benar-benar matang, bukan setengah mentah ibarat pada sushi. Kerang mungkin mengandung virus dan basil yang tidak menjadikan dampak bagi orang dewasa, tetapi berbahaya bagi anak-anak.


Seperti teori 4 day wait rules, tunggulah sampai tiga hari sebelum memperkenalkan materi makanan gres pada anak. Rentang waktu ini akan memungkin Ibu untuk melihat reaksi alergi.  Perhatikan pula tanda-tanda alergi yang ditampakkan pada bayi. Apakah mereka memperlihatkan gejala ibarat diare, muntah, kram perut, ruam dan pembengkakan pada wajah, bibir atau pengecap setelah makan kerang. Hubungi dokter jikalau gejala tersebut ditunjukkan oleh anak.

Apa itu Alergi Kerang?
Meskipun kerang termasuk ke dalam seafood, alergi kerang berbeda dengan alergi ikan alasannya ialah secara biologis, kerang dan ikan berbeda.

Ada dua jenis alergi kerang:
•    Krustasea ibarat lobster, kepiting, atau udang
•    Moluska ibarat kerang, tiram, mussels, dan clams

Dalam kasus alergi terhadap kerang, sistem kekebalan badan seseorang akan bereaksi berlebihan terhadap protein yang ditemukan dalam kerang. Itu alasannya ialah setiap kali makan kerang, badan akan berpikir ada penyerang yang berbahaya.

Sistem kekebalan badan bekerja keras untuk melawan penjajah dan ini menyebabkan reaksi alergi. Selama proses ini badan melepaskan histamin yang dapat menyebabkan gejala berikut:
•    Penurunan tekanan darah (yang menyebabkan hilangnya kesadaran atau ringan)
•    Pembengkakan
•    bintik-bintik merah
•    hives
•    Mata yang gatal, abses atau basah
•    Diare
•    muntah
•    Sakit perut
•    Sesak tenggorokan
•    bunyi serak
•    Batuk
•    kesulitan bernapas
•    mengi / sesak napas

Setiap bayi yang menyantap kerang dari makanan bayi mereka mungkin mengalami reaksi yang berbeda,tergantung pada jenis kerang yang dikonsumsi.



Sumber http://www.makananbayi-sehat.com/2013/05/menu-makanan-bayi-rumahan-sesuai-umur.html

Permainan Edukatif untuk Balita yang Tidak Mau Mendengarkan

Ada beberapa jenis permainan yang bisa membantu kemampuan mendengarkan untuk balita cerdas Ibu. Ibu bisa memainkannya di rumah sesering mungkin.

Seperti yang dilansir di laman newkidscenter.com, beberapa jenis permainan edukatif itu di antaranya:

Permainan dengan boneka

Ambil sebuah boneka dan gunakan itu untuk menarik perhatian anak. Setelahnya, lewat boneka itu, minta anak untuk melaksanakan sesuatu untuk Ibu, semisalnya bertepuk tangan dan mengambil mainannya dari lantai.

Bagaimana permainan ini bisa membantu?
Balita akan melihat boneka sebagai teman, dengan demikian akan mengikuti perintah boneka yang Ibu mainkan itu. Balita sehat Ibu tidak akan berpikir bahwa yang memberi perintah itu ialah Ibu.

Permainan Berburu Harta Karun
Sembunyikan  mainan dan katakan pada anak bahwa Ibu memiliki harta karun yang harus ditemukan. Berikan petunjuk bagaimana anak bisa menerima harta karun itu.

Bagaimana permainan ini bisa membantu?
Anak akan mendengarkan perintah Ibu sebab ia tertarik untuk mencari harta karun. Hal ini juga akan membantu dalam meningkatkan kemampuan memori balita cerdas sehat Ibu.

Permainan dengan Senter
Matikan lampu dan hidupkan senter. Minta anak untuk menyorotkan lampu senter ke benda-benda tertentu di kamar.

Bagaimana ini bisa bekerja?
Dalam cahaya redup, anak akan lebih fokus sebab kurangnya pengalihan. Dia akan mengikuti perintah Ibu lebih mudah. selain itu, permainan ini akan mengurangi ketakutan balita sehat Ibu terhadap gelap

Mulai Meniru
Pilih bunyi yang berasal dari sumber yang tidak dikenal dan minta anak untuk mendengarkan. Jika beliau tidak mau, maka tunjukkan padanya bagaimana cara mendengar yang saksama dan menggandakan bunyi itu.

Bagaimana Permainan ini bisa Membantu?
Anak mungkin akan kesulitan mendengarkan bunyi yang berasal dari sumber yang tidak terlihat, tetapi usaha itu akan meningkatkan kemampuan konsentrasi dan mendorong beliau untuk mendengarkan dengan saksama.

Menyanyikan lagu sederhana dengan balita cerdas Ibu
Buatlah sebuah lagu yang menceritakan wacana peran yang harus dilakukan anak. Selagi menyanyi, buatlah gerakan bersama biar lebih menyenangkan.

Bagaimana permainan ini bisa berhasil?
Anak lebih mungkin mengikuti perintah Ibu saat menyanyikan lagu yang menjelaskan tindakan mereka ketimbang Ibu menyuruh mereka secara langsung. Paham? Misalnya, Ibu ingin beliau merapikan mainan. Maka karanglah lagu dengan lirik yang mencantumkan seruan itu.



Sumber http://www.makananbayi-sehat.com/2013/05/menu-makanan-bayi-rumahan-sesuai-umur.html

Cara Mengatasi Anak yang Suka Memukul

Apa anak Ibu suka memukul?

Oke, bisa jadi ini ialah dilema banyak orangtua. ketika anak-anal berubah agresif, suka memukul dan suka berkelahi. Ini tentu saja tidak normal, sebagai orangtua, Ibu tentu saja merasa cemas.
Kenapa balita suka memukul?

Agresi fisik bukanlah hal yang gres pada anak. Bahkan bisa juga menandai fase dalam petumbuhan mereka. ketika anak berusaha keras untuk mandiri, tetapi kemampuan komunikasinya belum berkembang sehingga mereka menjadi gelisah dan sangat mudah marah. selain itu, kurangnya kontrol impuls pada anak bisa mendorong terjadinya kekerasan dan agresif.

Berikut beberapa alasan yang bisa menjelaskan kenapa balita suka sekali memukul.

Mengembangkan keterampilan
Salah satu alasan di balik perilaku garang anak ialah ketidakmampuannya untuk mengatasi emosi. Mereka mungkin bisa berbicara dan berjalan, akan tetapi kemampuan untuk mengatasi emosi menyerupai rasa lapar dan frutrasi masih dalam tahap perkembangan. Dengan demikian, satu-satunya cara bagi anak untuk menuntut perhatian dari orangtua atau melampiaskan rasa frutrasi ialah dengan memukul seseorang atau melempar sesuatu.

Curiosity/ keingintahuan
Ini bisa jadi salah satu alasan mengapa anak mulai melempar atau memukul sesuatu. pada usia ini, anak sedang mencoba mencari tahu dunia di sekelilingnya dan merasa bahwa mereka bisa memahami lebih baik sesuatu dengan melemparkan hal-hal atau memukul dan kemudian melihat hasil perbuatannya.

Untuk mengontrol
Pada tahun-tahun awal kehidupan, anak mencoba untuk menerima kontrol atas hal-hal yang berada di sekitar mereka. memukul dan melempar memperlihatkan anak kontrol yang mereka inginkan. Dan mungkin juga memberi kesenangan.

Lalu bagaimana cara menghadapi balita yang suka memukul?


Menjelaskan konsekuensi dari perbuatan mereka (memukul)
Jika anak mulai melempar benda-benda pada anak lain ketika bermain, maka bawalah ia pergi dan duduk bersamanya. Ibu bisa mengatakan padanya bahwa ia hanya bisa kembali bermain kalau tidak memukul teman-temannya.

Tetap Tenang
Jangan berteriak pada anak sebab itu hanya akan membuat mereka marah. ketika anak mulai menunjukkan agresi, hal terbaik ialah tetap hening dan tunjukkan pada mereka untuk mengendalikan amarah. Hal ini bisa membantu anak berguru bagaimana mengontrol diri mereka sendiri.

Segera bertindak
Tindakan segera sangat diperlukan. Jangan menunggu dan memberitahu anak untuk menghentikan aksi fisik ketika mereka melaksanakan kesalahan yang sama untuk ketiga kalinya. Segera bawa anak pergi dari daerah kejadian dan katakan padanya bahwa ia hanya bisa kembali kalau bisa menahan diri

Terus Disiplin dalam mengajarkan anak

Mendisiplinkan anak setiap kali ia memukul seseorang sangat penting bahkan kalau anak ada di depan umum. Bawa ia pergi dan katakan bahwa ia tidak diizinkan untuk kembali ke daerah itu kecuali berperilaku baik. Coba mendisplinkan anak dengan cara yang sama menyerupai yang Ibu lakukan sebelumnya.

Mengajari anak cara lain untuk meminta maaf
Bagian ini juga penting. Minta anak untuk meminta maaf atas perilaku fisiknya sehingga ia mengerti bahwa memukul seseorang tidak baik dan ia harus meminta maaf kalau sudah menyakiti seseorang.

Beri anak perhatian
Mulailah perhatikan anak dan puji setiap ia melaksanakan hal-hal baik. Ini akan menunjukkan pada anak bahwa perilaku baiknya itu dihargai. Dia akan mulai mengendalikan emosi dan melaksanakan hal baik untuk mendapat perhatian Ibu

Batasi Paparan televisi
Mulai pantau tontonan anak. Karena anak berada dalam fase pembelajaran, anak akan mencontoh hal-hal yang mereka tonton dari televisi. Mereka bisa jadi mengikuti episode berteriak dan mendorong. Membatasi ekpsosur mereka ke TV bisa membantu anak menahan perilaku garang mereka.

Meminta santunan psikiater
Jika usaha Ibu tidak membuahkan hasil dan perilaku anak membuat Ibu cemas, maka Ibu bisa mendatangi psikiater atau konselor anak. Mereka akan bisa membantu dalam mencari tahu kenapa anak bisa bersikap agresif.


Tips lebih lanjut perihal Pengajaran Balita garang untuk Berperilaku baik 

Beritahu Balita bahwa memukul itu salah
Ibu bisa menghentikan anak untuk memukul dengan memberikan bahwa memukul bukanlah kebiasaan baik dan belum dewasa bisa mencari cara lain untuk melampiaskan frustrasi, misal dengan memukul bantal

Berikan Balita Pelukan
Ibu bisa memeluknya kalau ia memukul seseorang sebelum membawanya pergi dari daerah kejadiannya untuk menunjukkan bahwa memukul itu ialah tindakan yang tidak pantas.

Ajarkan balita untuk meminta maaf
Jika anak memukul Ibu, turunkan ia dan katakan bahwa Ibu tidak akan menjemput dan bermain dengannya hingga ia meminta maaf dan berhenti memukul Ibu

Ajarkan Balita apa yang bisa mereka lakukan.

Jangan memberitahu anak perihal apa yang tidak bisa mereka lakukan, sebaliknya ajarkan apa yang mereka bisa lakukan. hal ini akan membantu anak untuk berguru cara sempurna dalam menangani emosi.


Sumber http://www.makananbayi-sehat.com/2013/05/menu-makanan-bayi-rumahan-sesuai-umur.html

Mengenali Jenis dan Gejala Batuk pada Bayi

Makanan bayi sehat – Penyakit apa yang paling sering diderita oleh bayi? Iya, batuk. Kadang disertai pilek. Batuk pilek merupakan penyakit gabungan, yang kadang datang bersama-sama, bergantian atau pun terpisah.

Batuk, meskipun kadang suaranya sangat memprihatinkan, tetapi lebih sering bukan sebuah gejala penyakit yang serius. batuk pada bayi juga menjadi salah satu mekanisme penting untuk membersihkan jalan masuk udara di dalam dada dan tenggorokan. Untuk kasus-kasus ringan, Ibu mampu menggunakan solusi sederhana untuk menghilangkan batuk. Khusus untuk kondisi yang lebih serius, maka Ibu perlu mencari sumbangan dokter.

Kemungkinan Penyebab Batuk pada Bayi


Batuk Kering
Batuk kering sering merupakan indikasi alergi atau cuek pada bayi. Batuk semacam ini dapat membantu menghilangkan iritasi yang dirasakan oleh bayi yang menderita infeksi tenggorokan.

Batuk berair / berdahak
Batuk berair seringkali menjadi iindikasi penyakit pernapasan yang berasal dari infeksi bakteri. Batuk semacma ini dapat menghasilkan pembentukan lendir atau dahak di jalan masuk napas bayi. Sel darah putih yang memerangi kuman dapat ditemukan dalam lendir atau dahak.

Batuk Barky (barky: menyalak)
Pembengkakan pada adegan atas dari trakea atau laring mampu menjadikan terjadinya batuk barky. Alasan untuk pembengkakan ini biasanya Croup, di mana jalan masuk udara kecil anak menjadi bisul sehingga membuatnya sulit untuk bernapas. Penyebab Croup termasuk infeksi kuman atau alergi.

Croup dapat disebabkan oleh alergi, perubahan suhu pada malam hari, dan yang umum yaitu infeksi jalan masuk napas atas. Ketika jalan masuk napas anak mengalami inflamasi, akan terjadi pembengkakkan akrab atau di bawah pita suara, membuat anak sulit bernapas. Anak di bawah usia 3 tahun cenderung terserang croup karena batang tenggoroknya sempit.

Croup dapat terjadi tiba-tiba, di tengah malam dikala anak tidur. Sering disertai bunyi keras ketika anak menarik napas.

Batuk Rejan
Merupakan salah satu ciri dari penyakit pertusis, penyebab batuk rejan yaitu kuman dengan nama Bordetella Pertussis. Penyakit ini ditandai dengan batuk yang diakhiri dengan bunyi keras dikala anak menarik napas. Batuk rejan biasanya disertai dengan gejala ibarat bersin-bersin, demam ringan dan pilek. Walaupun pertusis dapat terjadi pada semua usia, umumnya terjadi pada balita di bawah usia 1 tahun yang tidak diimunisasi. Vaksin pertusis yang merupakan adegan dari imunisasi DPT (Difteri, Tetanus, Pertusis) rutin diberikan dalam 5 dosis sebelum anak berusia 6 tahun. Penting untuk mengikuti acara imunisasi yang disarankan oleh dokter.

Pertusis sangat menular. Bakteri dapat menyebar antar insan di udara melalui percikan cairan dari hidung atau verbal orang yang terinfeksi, yang dapat keluar karena bersin, batuk atau tertawa. Orang lain dapat juga terinfeksi karena menghirup percikan atau menyentuh verbal atau hidung yang terkena percikan.

Batuk Rejan dengan Napas berbunyi (mengi)
Batuk yang disertai bunyi napas mampu menjadi tanda dari bengkkanya jalan masuk napas bawah paru-paru anak. Suara mengi terjadi ketika bayi mengembuskan napas dikala batuk. Asma atau bronkitis yaitu alasan untuk jenis batuk

Batuk Malam hari
Banyak batuk bertambah buruk di malam hari karena penyumbatan dalam hidung dan sinus yang mengalir sepanjang tenggorok dan menjadikan iritasi ketika anak berbaring. Ini menjadi dilema jikalau anak sulit untuk tidur. Asma juga dapat memicu batuk di malam hari karena jalan masuk napas cenderung menjadi sensitif dan mudah teriritasi pada malam hari.

Batuk Siang hari
Alergi, asma, dingin, dan infeksi pernapasan dituding sebagai penyebab batuk di siang hari. Udara cuek dan acara yang berat dapat memperparah batuk ini, namun biasanya akan mereda di malam hari ketika anak beristirahat. Perlu untuk meyakinkan bahwa di rumah tidak ada satu pun yang membuat anak batuk ibarat pengharum ruangan, binatang peliharaan, dan asap (terutama asap tembakau)

Batuk dengan Demam
Batuk yang disertai demam dan hidung berair biasanya terjadi karena flu. Namun jikalau demam melewati 39 derajat celcisus, dapat berarti pneumonia, terutama jikalau anak terlihat lesu dan bernapas dengan cepat. Pada keadaan ini, segera hubungi dokter anak.

Batuk dengan Muntah

Umumnya anak batuk karena dipicu oleh refleks penyumbatan. Ini bukan hal yang berbahaya, kecuali jikalau muntah tidak berhenti-berhenti. Anak yang menderita batuk disertai flu atau asma dapat muntah jikalau terlalu banyak lendir mengalir ke dalam perut dan menjadikan mual.

Batuk Menetap / Persisten
Batuk mampu berlangsung selama berminggu-minggu jikalau disebabkan oleh infeksi sinus, alergi atau asma. Batuk yang disebabkan flu dapat hilang dalam seminggu, kecuali anak anda mengalami flu lagi setelahnya. Batuk yang berlangsung lebih dari 3 ahad menjadi batuk menetap dan harus diperiksa oleh dokter.

Kapan Harus Menghubungi Dokter Anak?
Kebanyakan batuk pada anak tidak perlu dikhawatirkan. Namun konsultasikan dengan dokter jikalau anak anda:
•    Sulit bernapas
•    Bernapas lebih cepat dari biasanya
•    Bibir, wajah atau pengecap berwarna kebiruan
•    Demam tinggi (terutama pada bayi atau keadaan hidung berair; hubungi dokter anak anda jikalau bayi di bawah usia 3 bulan mengalami demam)
•    Bayi (usia 3 bulan atau kurang) yang batuk lebih dari beberapa jam
•    Bunyi keras ketika bernapas setelah batuk
•    Batuk berdarah
•    Terdengar bunyi nyaring ketika menarik napas
•    Berbunyi ketika mengembuskan napas (kecuali Ibu telah mengetahui cara mengontrol asma dari dokter anak)
•    Terlihat lesu dan kesakitan

Pengobatan Medis
Salah satu cara mendiagnosa batuk yaitu dengan mendengar. Dokter anak akan menentukan pengobatan berdasarkan bunyi batuk yang terdengar.

Karena dominan penyakit pernapasan disebabkan oleh virus, umumnya dokter tidak meresepkan antibiotik untuk batuk. Jika dokter mencurigai adanya infeksi bakteri, beliau akan meresepkan antibiotik. Beberapa penyakit yang berkaitan dengan batuk akan berkembang dengan sendirinya kemudian.

Kecuali batuk anak anda mengganggu tidur, penggunaan obat batuk tidak diperlukan. Jika anda memilih obat batuk bebas yang menekan batuk, konsultasikan dengan dokter untuk meyakinkan dosis yang sempurna karena setiap obat memiliki efek samping dan mungkin dapat berbahaya bagi bayi dan anak-anak.

Bagaimana menangani batuk pada bayi
 
•    Menjaga anak tetap terhidrasi yaitu penting, jadi memberi anak jus merupakan wangsit yang baik. Namun hindari jus jeruk karena mampu mengiritasi tenggorokan. Meningkatkan asupan susu dan juga memberi makan mampu membantu menenangkan tenggorokan yang menambah cairan yang dibutuhkan anak untuk memerangi infeksi.
•    Membuat udara di kamar biar tetap lembab mampu membantu anak tidur nyenya. Atau, bawa bayi ke udara terbuka mampu juga mengatasi batuk, tetapi Ibu tetap harus memastikan untuk membatasi perjalanan bayi di luar ruangan.
•    Istirahat yang banyak penting untuk meringankan gejala batuk pada bayi.
•    Uap dapat menjadi metode yang efektif untuk menghilangkan gejala batuk pada bayi. 
•    Khusus untuk asma. Anak-anak yang menderita asma harus dibawa ke dokter untuk mendapat pengobatan yang tepat.
•    Berikan obat dengan hati-hati. Periksa label sebelum memberi obat bebas, pastikan obat tersebut memang untuk anak-anak.


Sumber http://www.makananbayi-sehat.com/2013/05/menu-makanan-bayi-rumahan-sesuai-umur.html

Puree Jambu Biji untuk Makanan Bayi

Ibu pernah menyampaikan jambu biji untuk anak?

Jambu biji merupakan salah satu buah yang menunjukkan banyak manfaat kesehatan. Konsumsi jambu biji secara teratur baik untuk kesehatan mata sebab kandungan vitamin A-nya. Jambu biji juga kaya vitamin C sehingga membantu mencegah penyakit kudis dan menyampaikan pertolongan dikala bayi flu dan sembelit. Jambu biji merupakan gudang antioksidan ibarat vitamin A, C dan E, dan likopen (dalam varietas jambu merah muda) . Selain itu juga mampu melawan penuaan dan kanker. Jambu biji juga mengandung folat, asam pantotenat, thiamin, riboflavin, vitamin B3, B6, dan K, yang baik untuk perkembangan otak. Jambu biji juga kaya serat yang mampu meningkatkan kesehatan pencernaan.

Manfaat khusus Jambu Biji untuk Bayi

1.    Rasa manis jambu biji akan disukai oleh bayi.
2.    Jambu biji mampu memberi bayi cukup vitamin C dan nutrisi penting lainnya untuk apat meningkatkan kekebalan tubuhnya.
3.    Jambu biji mencegah sembelit.
4.    Bisa diberikan pada bayi mulai umur 8 bulan.

Tips untuk menyajikan Jambu biji untuk bayi:
Jambu biji mengandung biji-biji kecil, yang sulit dicerna oleh sistem pencernaan halus bayi. Pertimbangkan hal berikut dikala Ibu mau menyampaikan jambu biji untuk makanan bayi.

Ketika Ibu pertama kali memperkenalkan jambu biji untuk bayi, maka lakukanlah dengan perlahan.  Tunggu beberapa hari dan awasi kondisi anak untuk mengantisipasi alergi. Jika Ibu bilah si bayi mengalami rasa tidak nyaman setelah konsumsi jambu biji, maka jangan memberinya buah ini untuk sementara waktu. Jika reaksi terus berulang pada dukungan selanjutnya, maka sebagiknya ditunda hingga bayi lebih besar.

Batasi konsumsi jambu biji bayi. Dalam seminggu berikan sekali hingga dua kali dalam seminggu. Asal alami jambu biji dapat menjadikan ruam popok.

Cara Membuat puree jambu biji
Gunakan jambu yang matang. Pilih buah yang segar dan matang. Kupas dan potong-potong.


Pilih Jambu yang segar


2.    Gunakan sendok untuk menghilangkan biji.


Potong tipis-tipis


Cara menghilangkan biji


Hasil jambu yang bijinya sudah dihilangkan


potong kecil-kecil
Rebus buah selama 5 menit hingga matang. Untuk memastikan buah sudah matang, tusuk saja dengan pisau.


rebus jambu

 Haluskan buah yang sudah matang dengan blender atau alat lainnya. Ibu mampu menambahkan air bersih untuk membuat tekstur yang pas. Kemudian sajikan.




Resep Jambu Biji untuk Bayi: 

Berikut yaitu dua resep jambu mudah bagi bayi. Lihat di sini bagaimana cara menghaluskan jambu biji.

Puree Jambu-Kiwi



Bahan: 
•    Sebutir jambu
•    Sebutir Kiwi
Cara:
1.    Haluskan setengah jambu ibarat yang disebutkan di atas.
2.    Kupas dan parut setengah kiwi secara terpisah.
3.    Masukan bubur kiwi melalui saringan untuk menghilangkan semua bijinya.
4.    Campur jambu dan kiwi, haluskan bahu-membahu dan biarkan bayi menikmati rasa gres yang lezat.

Baca Juga :  Cara Membuat Puree Apel untuk Bayi

Puree Jambu Biji dan Pear




Bahan:
•    Sebuah jambu
•    Sebutir pear 

Cara:
1.    Haluskan setengah jambu ibarat yang disebutkan di atas.
2.    Kupas dan parut ¼ Pear secara terpisah.
3.    Saring puree pear untuk menghilangkan biji.
4.    Campur puree  dari dua buah bahu-membahu dan sajikan.


Sumber http://www.makananbayi-sehat.com/2013/05/menu-makanan-bayi-rumahan-sesuai-umur.html

Puree Sawo untuk Makanan Bayi

Makanan bayi sehat - Apakah Ibu terpikir untuk menunjukkan bayi puree sawo?

Iyah, buah ini bercita rasa manis mampu diberikan diberikan pada bayi setelah bayi berusia 7 bulan.
Manfaat kesehatan buah sawo untuk bayi dan balita.

1.    Memiliki kandungan serat yang tinggi sehingga mengagumkan untuk pencernaan dan mencegah sembelit .
2.    Buah ini kaya akan vitamin A dan vitamin C.
3.    Buah ini merupakan sumber yang sangat baik dari zat besi, tembaga dan kalium.
4.    Buah sawo efektif kalau digunakan sebagai obat rumahan untuk melawan flu dan batuk.
5.    Buah ini membantu dalam meningkatkan sistem kekebalan badan yang baik untuk bayi .


Jangan terlalu sering menunjukkan buah ini pada bayi, konsumsi berlebihan  mampu menimbulkan panas dalam.


Cara membuat puree sawo

Bahan
        butir sawo matang


Cara pembuatan:

Bersihkan sawo, kalau perlu mampu dikupas kulitnya. Potong sawo menjadi setengah dan hilangkan bijinya

potong sawo menjadi dua bagian

Baca Juga : Cara Membuat Puree Jambu Biji untuk Bayi

Haluskan dengan garpu atau campuran dalam blender.

haluskan dengan sendok, garpu atau blender

Tambahkan sedikit ASI atau susu formula  dapat ditambahkan untuk meningkatkan rasa.







Sumber http://www.makananbayi-sehat.com/2013/05/menu-makanan-bayi-rumahan-sesuai-umur.html

Menyusui: Apakah Bayi Saya Mendapat cukup ASI?


Tanda bayi kenyang minum ASI

Ketika Ibu pertama kali mulai menyusui, Ibu mungkin khawatir bayi tidak menerima cukup ASI. Ibu juga tidak mampu menyebutkan secara jelas, seberapa banyak si bayi sudah minum ASI.

Membingungkan bukan? Ketika jumlah minum seharian mereka hanya diketahui oleh sang bayi dan sang bayi sendiri belum mampu mengatakannya secara langsung. Padahal, bayi memberitahu Ibu loh, hanya saja lewat hal popok yang basah, lewat kotoran / feses/ pup di popok dan juga lewat bunyi mereka ketika menelan ASI.

Namun kadang Ibu gres kurang percaya diri dan membutuhkan kepastikan bahwa si bayi menerima cukup susu. Apalagi kalau si bayi selalu meminta dan meminta, maka Ibu mampu jadi berpikir bahwa produksi ASI tidak cukup.

Nah, untuk tahu apakah bayi Ibu sudah mendapat cukup ASI atau tidak, mari kita mulai bahasan ini dengan posisi menyusui dan pelekatan.

Apa itu pelekatan?

Pelekatan itu yaitu letak lisan bayi pada payudara ibu ketika sedang menyusu. Ini penting sekali, sebab pelekatan yang baik akan memudahkan bayi menyusu. Bagi Ibu, pelekatan yang baik juga mengurangi resiko puting lecet selama menyusui.

Diambil dari kemangmedicalcare.com, berikut posisi menyusui yang baik untuk Ibu.

1.    Carilah posisi ternyaman.

2.    Kemudian dekap/gendong bayi sehingga wajah bayi menghadap ke payudara ibu, hidung bayi sejajar dengan puting ibu;

3.    Tubuh bayi juga menghadap ke tubuh ibu (perut bayi menempel ke perut Ibu), sehingga kepala dan tubuh bayi berada dalam 1 garis lurus (kepala bayi tidak menengok ke kiri atau ke kanan);

4.    kepala bayi lebih rendah daripada payudara ibu, sehingga kepala bayi mendongak keatas dan tidak menunduk kebawah, dalam posisi ibarat ini, dagu bayi dan hidungnya yang akan menempel ke payudara ibu;

5.    leher dan pundak bayi ditopang serta tubuh didekap akrab ke tubuh ibu.

Pelekatan:

1.    Usahakan biar bayi memasukkan payudara ibu ke dalam mulutnya dari arah bawah, sehingga ketika sedang menyusu lebih banyak terlihat areola ibu pada episode atas bibir atas dibandingkan dengan areola pada episode bawah bibir bawah bayi;

2.    Mulut bayi terbuka lebar seakan-akan sedang menguap atau menangis, sehingga tidak saja puting ibu yang masuk ke dalam lisan bayi tetapi juga sebagian besar areola, sebab pabrik-pabrik ASI banyak yang terletak dibawah areola;

3.    Bibir bayi, baik yang atas maupun yang bawah, terlipat keluar (dower) dan tidak terlipat kedalam ketika sedang menyusu;

4.    Dagu bayi menempel pada payudara ibu, dan terlihat juga lipatan pada episode dagu yang membuktikan bahwa bayi sedang membuka lisan dengan lebar.



Lalu, bagaimana tanda-tanda bahwa bayi melekat dengan baik?

•    Mulut bayi terbuka lebar dan penuh dengan payudara Ibu. kadang puting bahkan tidak terlihat.

•    Dagu bayi menyentuh payudara Ibu, bibir bawah mereka bergulung (Ibu tidak selalu mampu melihat ini) dan hidung bayi tidak tergencet  payudara.

•    Payudara/puting Ibu tidak merasa sakit ketika bayi menyusu, meskipun awal-awalnya sedikit terasa perih. Tapi kelamaan, rasa sakit itu berkurang.

•    Area gelap sekitar puting (areola) sempurna berada di atas bibir atas bayi, dan juga di bawah bibir bawah bayi.

Tanda-tanda bayi  menerima cukup ASI/Susu

•    bayi mulai minum dengan tegukan cepat yang diikuti  tegukan lama, lalu tegukan berirama dengan sesekali jeda untuk menelan.
•    Ibu dapat mendengar dan melihat bayi menelan.
•    Selama menghisap, pipi bayi tetap bulat.
•    Bayi tampak hening dan kalem selama menyusui.
•    Bayi mengakhiri sesi minum dan melepas payudara dengan sendirinya.
•    Mulut mereka tampak lembab setelah menyusu. Kadang sisa-sisa susu tampak di sudut bibir.
•    Bayi tampak puas setelah menyusu. 
•    Payudara terasa lebih lembut setelah menyusu.
•    Ibu mungkin merasa mengantuk dan kalem setelah menyusui.

Tanda-tanda lain bahwa bayi menyusu dengan baik 

•    Peningkatan berat tubuh bayi terjadi secara berangsur-angsur setelah ahad pertama. Kehilangan berat tubuh lahir untuk bayi dalam dua ahad pertama setelah kelahiran juga normal. Sebagai fatwa kasar: Bayi harus menerima sekitar 6 hingga 8 ons per seminggu selama empat bulan pertama, kemudian sekitar 4 hingga 6 ons per ahad pada umur  4 hingga 7 bulan.

•    Dari hari kelima dan seterusnya, popok seharusnya lebih sering basah, setidaknya dalam 24 jam, ada 6 hingga 8 popok kain yang berair keras. Jika menggunakan popok sekali pakai, setidaknya harus ada 5 popok berair dalam waktu 24 jam. Dalam 48 jam pertama, ketika bayi hanya mengonsumsi kolostrum, bayi mungkin gres memiliki dua atau tiga popok berair per hari. Urin harus tidak berbau dan terang / sangat pucat. Urin yang gelap dan pekat memperlihatkan bahwa bayi membutuhkan lebih banyak ASI.

•    Pada bulan pertama, bayi setidaknya akan pup 3 kali sehari dengan tekstur sewarna mustard kekuningan, dimulai dalam waktu lima hingga tujuh hari setelah lahir. ketika berusia sebulan, bayi juga mungkin akan pup lebih jarang atau tidak pup selama beberapa hari. Setelah bayi mendapat makanan pendamping ASI, bayi biasanya akan BAB setidaknya 1 kali sehari.


Baca juga : Mengenali Jenis Kotoran / Pup/ Feses pada Bayi

Apa tanda-tanda bahwa bayi aku tidak menerima cukup ASI?

Perhatikan tanda-tanda ini kalau Ibu khawatir wacana asupan susu bayi Ibu:

•    Berat tubuh bayi terus turun. Jika beratnya tidak meningkat setelah lima hari, atau kalau ia mulai kehilangan berat tubuh lagi setiap waktu setelah itu, konsultasikanlah ke dokter.

•    Bayi  membasahi kurang dari enam popok dalam waktu 24 jam setelah lima hari setelah kelahirannya.

•    Pup bayi kecil dan gelap setelah lima hari kelahirannya.

•    Urin bayi sangat gelap, ibarat warna jus apel. (Jika urin pucat atau jelas, ia menerima cukup cairan. Jika lebih terkonsentrasi, mungkin menjadi tanda bahwa  asupan cairannya rendaha)

•    Bayi sering rewel atau lesu. Dia mampu tertidur segera setelah diminta menyusu tapi  kemudian rewel ketika Ibu lepaskan dari payudara.

•     Mulut dan mata bayi tampak kering.

•     Bayi tampak tidak puas, bahkan kalau menyusui secara konsisten dalam waktu lebih dari satu jam.

•     Payudara Ibu tidak merasa lebih lembut setelah menyusui.

•    Ibu jarang mendengar bayi menelan ketika menyusu. (beberapa bayi memang penyusu dengan sangat pelan. Kaprikornus kalau tanda-tanda lainnya positif, episode ini mampu diabaikan.)

Apa yang terjadi kalau bayi  tidak menerima cukup ASI?

Meskipun sebagian besar ibu  mampu memenuhi kebutuhan bayi dengan ASI mereka, kadang kala ada juga bayi yang tidak menerima cukup ASI.  Lalu, ketika duduk perkara itu tidak ditangani, bayi mampu menderita dehidrasi dan gagal tumbuh.

Jika Ibu khawatir bahwa bayi tidak menerima cukup susu, hubungi dokter anak atau konsultasi dengan konsultan laktasi.

Beberapa Ibu juga mengatasinya dengan derma susu formula. Hal ini tentu tergantung dengan kondisi, sebab derma formula lewat botol malah mampu semakin mengurangi impian bayi untuk menyusu langsung. Namun untuk kasus-kasus serius, biasanya derma susu formula ini sangat dianjurkan.

Seberapa sering bayi  akan menyusu?

Ada rentang yang sangat luas dari apa yang dianggap normal. Beberapa bayi suka menyusui sepanjang waktu - bukan hanya untuk makanan, tetapi juga untuk kesenangan – sementara bayi yang lain menyusu hanya ketika mereka lapar.  Bayi mungkin terlalu mengantuk untuk menyusu dalam 24 jam pertama mereka. Tapi setelah itu, inilah yang khas:

Baca juga : Pentingnya interval waktu 2 Jam derma ASI bagi NB

1-7 minggu
    Setiap 2 hingga 3 jam
    8 hingga 12 kali sehari
Jumlah ini tampak banyak dan membuat Ibu bertanya-tanya apakah bayi menerima cukup susu setiap menyusu. Namun Ibu perlu ingat bahwa perut bayi masih kecil, sehingga mereka hanya minum secukupnya dan dalam waktu sering.

2 hingga 5 bulan
    Setiap 2, 5 hingga 3,5 jam
    7-9 kali sehari
Saat ini bayi sudah tumbuh lebih besar dan menjadi lebih efisien dalam menyusui.

6 bulan dan seterusnya
    Setiap 5 hingga 6 jam
    4 hingga 5 kali sehari



Sumber http://www.makananbayi-sehat.com/2013/05/menu-makanan-bayi-rumahan-sesuai-umur.html